MWCNU Losari Brebes Gelar Ngaji Kitab Mafahim, Perkuat Konsolidasi Ideologis Warga Nahdliyin
Senin, 30 Juni 2025 | 21:00 WIB
Brebes, NU Online Jateng
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes menggelar pengajian perdana kitab Mafahim Yajibu Antushohhah karya ulama besar asal Makkah, Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani, Sabtu (28/6/2025). Bertempat di Masjid Musyaffa, Desa Losari Lor, pengajian berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dan dihadiri ratusan kader serta warga Nahdliyyin.
Kegiatan yang digagas sebagai konsolidasi ideologis ini diikuti jajaran syuriah dan tanfidziyah MWCNU, pengurus ranting NU (PRNU) se-Kecamatan Losari, serta perwakilan badan otonom NU seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPNU dan IPPNU.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Losari, Kiai Sayidin, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan dijadikan agenda rutin setiap minggu paing dalam kalender Jawa. Ia berharap, ngaji kitab tersebut dapat menjadi sarana memperkokoh tradisi keilmuan Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah di tengah masyarakat.
“Alhamdulillah, kegiatan ngaji perdana ini berjalan lancar. Semoga menjadi wasilah keberkahan, ilmu yang manfaat, dan terus istiqamah di bulan-bulan mendatang,” ungkapnya.
Sebelum pengajian dimulai, seluruh peserta mengikuti doa bersama yang ditujukan untuk para almarhum dan almarhumah warga NU Losari.
Pengajian perdana kali ini diisi langsung oleh Ketua Syuriah MWCNU Losari, KH Jawahir Ahmad, yang membahas bab awal tentang pentingnya tawasul dalam tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah. Menurutnya, kitab Mafahim Yajibu Antushohhah penting dipelajari untuk meluruskan berbagai pemahaman keagamaan yang menyimpang dari akidah dan manhaj NU.
“Kitab ini sangat relevan dengan kondisi sekarang. Ia menjadi rujukan utama dalam menjelaskan praktik amaliyah keagamaan NU yang sering disalahpahami. Pengajian ini adalah bagian dari jihad keilmuan,” terang Kiai Jawahir.
Sekretaris MWCNU Losari, Kisnandar juga menambahkan bahwa forum pengajian ini menjadi ruang ilmiah untuk memperdalam khazanah keislaman melalui kitab turats (klasik) yang bersanad.
“Kegiatan ini bukan hanya ngaji biasa, tetapi juga menjadi forum konsolidasi ideologis, mempererat silaturahmi antarpengurus, serta menjaga ghirah warga NU agar tetap berada dalam barisan Islam rahmatan lil alamin,” tuturnya.
Rencananya, kegiatan pengajian kitab ini akan terus berlanjut dan diperluas agar dapat menjangkau seluruh desa di Kecamatan Losari secara bergiliran.
Kontributor: Tarpidin
Terpopuler
1
Mengenal Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo, Tempat Berlangsungnya Pelantikan JATMAN 2025–2030
2
Sekolah Lansia Qurrota A’yun Hadir di Jatinegara Tegal: Upaya Wujudkan Lansia Bahagia dan Mandiri
3
PMII Pekalongan Dilantik, Tegaskan Komitmen Inklusif dan Kritis Bangun Daerah
4
Perjuangan Mbah Ismail Godo Dapat Dijadikan Nasehat dan Pegangan Berjuang Generasi Penerusnya
5
Cahaya Muharram di Hati Para Ulama
6
Pulihkan Ekosistem Air, Ansor Pituruh Purworejo Tebar 1.600 Benih Ikan di Tiga Titik
Terkini
Lihat Semua