Menghidupkan Warisan Ulama Nusantara, Ma’had Aly Amtsilati Gelar Seminar Manuskrip dan Pelatihan Tahqiq Bersama Nahdhatut Turats
Senin, 20 Januari 2025 | 08:00 WIB
Jepara, NU Online Jateng
Ma’had Aly Amtsilati Bangsri Jepara mengelar Seminar manuskrip Nusantara bertajuk “Menghidupkan Manuskrip Nusantara di Era Digital: Tantangan dan Peluang” yang digelar oleh Ma’had Aly bersama Pengurus Nahdhatut Turats pada Selasa-Rabu (14-15/01/2025) di Aula Pesantren Ma'had Aly Amstilati Jepara.
Dosen Ma’had Aly Amtsilati, Agus Azro Chalim menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk Khidmah kepada ulama Nusantara.
“Seminar dan pelatihan ini sangat penting karena tujuan utama tahqiq adalah khidmah kepada ulama Nusantara, yakni menghadirkan kembali karya-karya mereka agar dapat dinikmati oleh para santri,” ujarnya.
Pada hari pertama, Selasa (14/01/2025), terdapat dua sesi. Sesi pertama diawali dengan penyampaian materi mengenai metode tahqiq yang terkandung dalam kitab I’lam al-Muhaqqiqin bi Manahij al-Muhaqqiqin oleh KH Asep Abdul Qadir Jailani, seorang ulama aktif dalam bidang tahqiq sekaligus muallif kitab Ta’rif al-Muhaqqiqin.
“Inti dari kitab ini semoga dapat dipahami oleh para peserta,” ujar KH Asep Abdul Qadir Jailani yang akrab disapa Kiai Asep.
Kiai Asep menjelaskan bahwa seorang muhaqqiq memiliki 30 tugas yang dikelompokkan menjadi empat bagian: tugas persiapan, tugas inti, tugas penunjang inti, dan tugas penyempurnaan.
“Dalam kitab tersebut, saya telah menyusun tabel yang merangkum pembagian tugas seorang muhaqqiq. Tugas yang paling penting adalah memilih manuskrip yang sesuai dengan kemampuan,” jelas Kiai Asep.
Sesi selanjutnya adalah praktik tahqiq manuskrip yang dipimpin oleh KH Nanal Ainal Fauz, atau Gus Nanal, seorang penggiat karya ulama Nusantara dengan koleksi 1.000 manuskrip. Dalam sesi ini, peserta dibagi menjadi tiga tim yang masing-masing didampingi pembimbing. Gus Nanal juga menjelaskan bahwa hasil praktik tahqiq akan dikoreksi bersama pada sesi berikutnya.
Pada hari kedua, Rabu (15/01/2025), acara dilanjutkan dengan pengoreksian hasil tahqiq dari masing-masing tim oleh Kiai Asep dan Gus Nanal.
“Kami beri waktu satu bulan untuk melanjutkan tahqiq, yang kemudian disetorkan kepada saya dan disempurnakan oleh Kiai Asep. Semoga hasilnya bisa diterbitkan,” ungkap Gus Nanal.
Sesi terakhir diisi pendiri dan ketua Nahdhatut Turats KH Usman Hasan Al-Akhyari, menyampaikan bahwa seminar ini sebagai bentuk meneruskan perjuangan ulama.
“Mentahqiq adalah bentuk meneruskan perjuangan ulama melalui tulisan. Semoga ini menjadi awal kegiatan tahqiq yang lebih banyak di masa mendatang,” tutur Kiai Usman.
Sekretaris Nahdhatut Turats sekaligus konseptor Ma’had Aly di Indonesia, KH Ahmad Karomi juga memberikan apresiasi kepada para peserta.
“Saya kagum melihat semangat peserta. Jadikan kegiatan ini sebagai pintu masuk untuk lebih giat mentahqiq dan menerjemahkan karya ulama Nusantara. Kunci keberhasilan adalah terus belajar,” jelas Kiai Ahmad Karomi.
Sebelum acara ditutup, Mudir Ma’had Aly Amtsilati, Arinal Haq Zakiyyat, menyampaikan harapan agar komunikasi antara Ma’had Aly Amtsilati dan Nahdhatut Turats terus terjalin.
“Semoga hubungan kita berlanjut. Mohon bantuan dan dukungannya agar kegiatan turats dan tahqiq semakin berkembang,” ucapnya.
Acara ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri atas mahasantri Ma’had Aly Amtsilati, perwakilan komunitas Turats Muria Raya, dan Turats Ulama Kudus. Seminar yang berlangsung selama dua hari di Auditorium Ma’had Aly Amtsilati ini menghadirkan empat pemateri ahli dalam bidang tahqiq turats, yaitu KH Asep Abdul Qadir Jailani, KH Nanal Ainal Fauz, KH Usman Hasan Al-Akhyari, dan KH Ahmad Karomi.
Pewarta: Najih dan Jaziroh
Terpopuler
1
Amalan yang Dilakukan pada Malam Nisfu Sya’ban
2
Doa Mustajab di Malam Nisfu Sya’ban yang Dibaca Syekh Abdul Qadir Al-Jilani
3
Muslimat NU Rayakan Nisfu Syaban di Kongres Ke-18 dengan Pemberian Ijazah Amalan
4
Pengukuhan Ranting Fatayat NU Juwiring Klaten, Awal Berkhidmah dan Mendakwahkan Islam Ahlusunah wal Jama’ah
5
Khutbah Jumat: Mengelola Karunia Allah pada Bidang Pertanian untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
6
MWCNU Jatinegara Tegal Resmikan Klinik Pratama dan Peringati Harlah ke-102 NU
Terkini
Lihat Semua