Ratusan Santri dan Alumni Amtsilati Jepara di Pekalongan-Batang Adakan Halal Bihalal
Pekalongan, NU Online Jateng
Ratusan santri dan alumni Pesantren Darul Falah Amtsilati yang berasal dari Pekalongan dan Batang hadiri acara halal bihalal di Medono, Kota Pekalongan pada Sabtu (29/4/2023).
Kegiatan halal bihalal yang mengangkat tema 'Menyambung Silaturahim, Memperkuat Soliditas, Mengasah Solidaritas Alumni dan Santri Amstilati' itu digelar di rumah salah santri Darul Falah Amtsilati Jepara di Kota Pekalongan.
Ketua Umum Iksapba Gus Muhammad Iqbal mengatakan, pesantren dibangun oleh 4 pilar yakni guru, santri, orang tua, dan alumni. Alumni merupakan salah satu pilar yang membantu dalam kesuksesan pondok.
"Untuk itu kami meminta kepada segenap alumni agar bisa membantu dan membawa nama baik almamater Pesantren Darul Falah Amtsilati di masyarakat," ujarnya.
Disampaikan, organisasi Iksapba lahir dan besar dalam satu wadah yaitu Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara asuhan KH Taufiqul Hakim yang sering dikenal pesantren dengan metode belajar cepat baca kitab kuning.
"Sehingga sudah menjadi tugas kita bersama para alumni dan santri untuk ikut menjaga, mensyiarkan, dan membesarkan nama baik almamater tercinta," tegasnya.
Pria yang kini juga aktif sebagai Ketua PAC GP Ansor Buaran, Kabupaten Pekalongan itu menyampaikan, saat ini ada lebih dari 400 santri dan alumni Pesantren Darul Falah yang berasal dari Pekalongan dan Batang.
Alumni Pesantren Darul Falah asal Limpung, Batang Gus Zaim kepada NU Online Jateng, Senin (1/5/2023) menjelaskan, kegiatan halal bihalal selain untuk menjalin silaturahim menjaga komunikasi antar-alumni, juga membahas berbagai hal terkait perkembangan pesantren khusus baca cepat kitab kuning yang berpusat di Jepara.
"Alhamdulillah acaranya berjalan lancar, banyak yang hadir dari wilayah Pekalongan dan Batang. Semoga forum silaturahim ini bisa terus berlanjut pada kesempatan mendatang," pungkasnya.
Disampaikan, acara halal bihalal ke-15 Iksapba diakhiri dengan diskusi keilmuan antara santri dan alumni yang menambah suasana menjadi lebih gayeng dan ditutup dengan mushafahah sebagai cara untuk saling maaf memaafkan.
Pengirim: Seiv Robbani
