Pesantren

Tingkatkan Keterampilan Menulis, Ma’had Aly Amtsilati Gelar Pelatihan Jurnalistik untuk Mahasantri

Ahad, 5 Januari 2025 | 09:00 WIB

Tingkatkan Keterampilan Menulis, Ma’had Aly Amtsilati Gelar Pelatihan Jurnalistik untuk Mahasantri

Pelatihan jurnalistik Ma’had Aly Amtsilati pada Jumat (03/01/2025) di Gedung Ma’had Aly Amtsilati.

Jepara, NU Online Jateng

Belasan mahasantri Ma’had Aly Amtsilati Pondok Pesantren Darul Falah Bangsri, Jepara, mengikuti pelatihan jurnalistik perdana yang digelar organisasi jurnalistik Ma’had Aly Amtsilati pada Jumat (03/01/2025) di Gedung Ma’had Aly Amtsilati. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis, terutama bagi mahasantri yang aktif dalam organisasi jurnalistik.


Pembimbing organisasi jurnalistik Ma'had Aly Amtsilati, Muhammad Najih, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi wadah bagi mahasantri untuk mengembangkan keterampilan menulis mereka.


“Mahasantri merupakan santri yang sudah berada pada tingkat lanjut, maka harus bisa menulis dengan baik dan benar,” ujar Najih, yang berasal dari Pekalongan.

Najih berharap pelatihan ini mampu membantu mahasantri dalam menuangkan ide-ide mereka ke dalam tulisan sebagai bagian dari dakwah dan syiar ilmu.


“Ke depan, kita akan berikhtiar untuk mengembangkan website Ma’had Aly Amtsilati melalui tulisan dan karya para mahasantri,” ujarnya.


Pelatihan diawali dengan penyampaian materi oleh Zaim Ahya, narasumber yang aktif menulis di berbagai media keislaman seperti NU Online, NU Online Jateng, Alif.id, dan Islami.co. Zaim menjelaskan jenis-jenis tulisan, langkah-langkah menulis, dan pentingnya sudut pandang unik dalam sebuah tulisan.


“Salah satu hal yang terpenting dalam menulis adalah mengais sudut pandang. Walaupun tampaknya sederhana, tema tulisan bisa menjadi menarik kalau dilihat dari sudut pandang yang unik,” jelasnya.


Peserta terlihat antusias selama pelatihan, terutama saat praktik menulis berita sederhana yang kemudian dikoreksi bersama.


“Untuk meningkatkan keterampilan menulis, tidak cukup dengan mengikuti pelatihan saja, tetapi harus sering praktik,” tegas Zaim. 


Ia juga menyarankan para peserta untuk memulai menulis dengan membuat berita yang menggunakan unsur 5W+1H sebagai latihan awal.


Selain menulis berita, peserta juga mendapatkan materi tentang cara meresensi kitab. Zaim menekankan bahwa menulis resensi kitab merupakan salah satu cara membuktikan bahwa seseorang telah memahami isi kitab tersebut.


“Fokuslah pada hal-hal yang paling berkesan dalam kitab itu dan cobalah untuk melakukan kontekstualisasi,” tambahnya.


Penulis: Jaziroturrohmah