Pati, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah HR Andi Irawan mengatakan, tugas guru adalah melahirkan dan menyiapkan anak didik sebagai kholifah serta bagaimana mengajarkan Islam yang benar.
"Di pundak para guru di lingkungan LP Ma'arif kader-kader tunas bangsa kita didik sesuai amanat para ulama salafus shalihin berdasarkan akidah ahlussunnah wal hamaah (aswaja) An-nahdliyah," tegasnya.
Hal itu disampaikan andi di hadapan 84 peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Implementasi Kurikulum Ke-NU-an LP Ma’arif NU PWNU Jateng di Sekolah menengah Atas (SMA) Muria Boarding School pada Sabtu (1/10/2022).
Dikatakan, para guru adalah para mujahid yang memiliki tugas mulia. Selain itu guru adalah berprofesi sebagai kiai dan pewaris para nabi. "Artinya memiliki kedudukan yang mulia. Tugasnya mengajarkan paham Ahlussunnah waljamaah," terangnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati KH Yusuf Hasyim menyampaikan, mata pelajaran (mapel) ke-NUan adalah mapel wajib bagi madrasah. Tugas wajib bagi guru ke-NUan untuk membekali anak didiknya pengetahuan Aswaja An-Nahdliyah.
"Tak lain adalah untuk membentengi dari aliran-aliran yang merusak akidah NU. Saya sedih, saat ini banyak tokoh yang asalnya dari NU tapi malah jadi pengurus organisasi lain. Makanya paham Ke-NU-an harus senantiasa terbekali dan terimplementasi bagi anak sejak usia di sekolah. Sehingga lulusan madrasah mantab dengan akidah dan amalan Aswaja," ucapnya.
Ketua PC LP Ma'arif NU Pati Kiai Adib menjelaskan, beberapa program LP Ma’arif di antaranya menyelenggarakan Diklat Implementasi Kurikulum Ke-NU-an bagi Guru Ke-NU-an se-Kabupaten Pati.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kehadirannya guru ke-NUan di acara diklat ini, semoga bisa menghasilkan guru ke-NUan yang profesional," pungkasnya.
Tampak hadir dalam pembukaan Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim, Ketua LP Ma’arif NU Pati H Adib Al-Arif, anggota DPRD Jateng Komisi E Muh Zen Adv, Ketua LP Ma’arif NU Jateng R Andi Irawan bersama Tim Diklat implementasi kurikulum ke-NUan.
Kontributor: Fikrul Umam
