• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Lewat Koin, NU Bondo Jepara Luncurkan Kartu Sehat

Lewat Koin, NU Bondo Jepara Luncurkan Kartu Sehat
Ranting NU Bondo, Bangsri, Kabupaten Jepara luncurkan kartu sehat untuk warga (Foto: NU Online Jateng/Wahab)
Ranting NU Bondo, Bangsri, Kabupaten Jepara luncurkan kartu sehat untuk warga (Foto: NU Online Jateng/Wahab)

Jepara, NU Online Jateng
Jika pemerintah mempunyai program BPJS kesehatan, maka Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Ranting Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara mempunyai kartu sehat dan kartu memo untuk warga NU setempat.


"Prinsipnya sama, kartu ini bisa digunakan untuk berobat secara gratis. Bedanya, pembiayaan layanan umat tersebut berasal dari koin sukarela warga. Hari ini kartu sehat resmi kami diluncurkan dan sebanyak 300 warga terdaftar bisa memanfaatkannya," kata Wakil Ketua LAZISNU Bondo Dinar Windardy, Sabtu (26/3).


Dinar menjelaskan bahwa kartu sehat bisa digunakan dua kali dalam satu bulan sedangkan kartu memo hanya sekali di klinik kesehatan yang sudah ditunjuk.


"Tidak untuk duafa saja, program kesehatan ini juga bisa dimanfaatkan oleh semua warga melalui kartu memo. Bahkan tidak menutup kemungkinan warga non muslim pun bisa ikut mengaksesnya," jelasnya.


Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Bondo Nokhin menyampaikan, perjuangan Islam di Bondo mempunyai keunikan tersendiri dibanding ranting-ranting NU lainnya. Sebab, antara Islam dan Kristen sama-sama mendominasi.


"Dari 10.500 an penduduk, lebih dari 49 persen adalah non muslim," paparnya.


Meskipun demikian, Ia menekankan jika hal tersebut tidak menjadi persoalan. Sebaliknya, kehidupan beragama berlangsung damai. "Fatayat kita itu juara dua lomba mars tapi yang tidak banyak diketahui adalah yang melatih mereka itu malah warga kristen," imbuhnya.


Wakil Ketua PCNU Jepara KH Zainul Umam mengarahkan agar para pengurus ranting NU siap menjadi pelayan dan pembantu umat. Menurutnya, besar kecilnya organisasi bisa dilihat dari hidup matinya keorganisasian di desa. 


"Pengurus ranting itu terjun dan bersinggungan langsung dengan masyarakat. Mereka ini adalah ujung tombak dan hidup matinya NU," tegasnya.


Oleh karena itu lanjutnya, ia mengajak agar para pengurus untuk terus meneladani ajaran Nabi Muhammad. "Yaitu mengedepankan musyawarah, berakhlakul karimah, dan bersikap rendah hati terhadapa masyarakat," pungkasnya. 


Pengirim: Abdul Wahab
 


Regional Terbaru