• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Regional

Lesbumi Pekalongan Dorong Ritual Ruwat Bumi Jadi Wisata Budaya

Lesbumi Pekalongan Dorong Ritual Ruwat Bumi Jadi Wisata Budaya
Kegiatan ruwat bumi di Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/
Kegiatan ruwat bumi di Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/

Pekalongan, NU Online Jateng
Ritual 'Ruwat Bumi' merupakan salah satu tradisi masyarakat Jawa khususnya yang biasa dilakukan pada bulan Dzulqo'idah atau biasa disebut Legenonan. Namun Ada hal yang berbeda dari kegiatan ruwat bumi di Desa Depok, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan. 


"Tidak hanya melaksanakan kegiatan ruwat bumi dengan menggelar sedekah bumi dan pertunjukan wayang saja, namun membawa alat pertanian dan benih pohon untuk didoakan bersama-sama," uja Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) NU Kabupaten Pekalongan Syaiful Bahri, Selasa (21/6/2022).


Menurutnya, kearifan lokal Desa Depok, Kecamatan Lebakbarang unik, makanya Lesbumi mendorong pada tahun mendatang agar bisa dikemas menjadi wisata budaya yang menjadi salah satu potensi desa serta bisa memberi manfaat secara ekonomi kepada masyarakat.


“Prosesi budaya yang ada di antaranya masyarakat membawa serta alat pertanian dan benih, kemudian mereka secara bersama-sama ke balai desa untuk berdoa bersama, meminta keselamatan satu tahun mendatang. Selain itu, masyarakat juga membawa makanan yang dibawa dari rumah untuk dibagikan kepada yang lain atau saling bertukar makanan,” ucapnya.


Ke depan lanjutnya, Lesbumi akan memberikan masukan, agar kegiatan itu bisa lebih ditata dengan melakukan arak-arakan dari desa, sehingga bisa menjadi satu hal yang menarik tapi tidak merubah esensi dari makna ritual masyarakat yang sudah berjalan.





“Arak-arakan terdiri dari para petani yang membawa alat serta benih tanaman, disambung arak-arakan warga yang membawa makanan dan ada kesenian khas desa tersebut yakni kuntulan. Maka akan menjadi sesuatu yang menarik namun masih tetap mempertahankan keaslian budaya lokal,” terangnya.


Kepala Desa Depok Sucipto menjelaskan bahwa kegiatan ruwat bumi sudah dua tahun berhenti karena pandemi Covid-19. “setelah dua tahun kami vakum tidak melaksanakan ruwat bumi dengan menggelar acara seperti ini. Alhamdulilah tahun ini bisa diselelnggarakan meski dengan sederhana,” ujarnya.


“Dengan masukan dari berbagai pihak, ke depan akan kita kemas lagi kegiatan ruwat bumi ini agar menjadi sesuatu yang menarik dan menjadi kebanggaan masyarakat desa kami,” pungkasnya.


Pengirim: Fiki Porniadi


Regional Terbaru