• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 19 April 2024

Regional

KH Ulil Albab Arwani Jelaskan Khatamkan Al-Qur’an Metode Fami Bisyauqin

KH Ulil Albab Arwani Jelaskan Khatamkan Al-Qur’an Metode Fami Bisyauqin
Pengasuh Pesantren Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus KH Ulil Albab Arwani (Foto: NU Online Jateng/Ghofar)
Pengasuh Pesantren Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus KH Ulil Albab Arwani (Foto: NU Online Jateng/Ghofar)

Demak, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus KH Ulil Albab Arwani mengharapkan para santri selalu bersyukur kepada Allah SWT karena telah diberi nikmat dan fadhal (anugerah) mengkhatamkan Al-Qur'an, apalagi sampai ada santri yang dapat mengkhatamkan Al-Qur'an 30 juz bil hifdhi.


“Cara bersyukur yakni tetap membacanya dengan rutin dan istiqamah dengan terus mengkaji, menghayati, dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.


Hal tersebut disampaikan dalam Haflah Tasyakkur Khatmil Qur'an ke-46 Pesantren Al-Badriyyah Mranggen Kabupaten Demak pada Sabtu (28/5) malam di halaman pesantren. 


Acara yang merupakan agenda rutin setahun sekali dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas prestasi santri dalam mengaji dan menghafal Al-Qur’an. Lebih lanjut Kiai Ulil Albab menyampaikan agar bisa mengkhatam Al-Qur'an paling tidak sehari baca sekali. Jika tidak bisa maka tiga hari sekali khatam. “Apabila masih tidak bisa, maka seminggu khatam sekali dengan memakai metode Famy Bisyauqin,” ujarnya.


Kiai Ulil yang juga Rais PCNU Kudus menerangkan model dari metode Fami Bisyauqin  adalah setiap hari membaca Al-Qur'an dengan pembagian Fa: QS Fatihah sampai QS An Nisa pada hari Jumat, Mi: QS Maidah sampai QS At-Taubah pada hari Sabtu, Ya: QS Yunus sampai QS An-Nahl pada hari Ahad.


"Kemudian Ba: QS Bani Israil sampai Al-Furqan pada Senin, Syin: QS Syu'ara sampai Yasin pada hari Selasa, Waw: QS Was Shaffat sampai QS Al Hujurat  pada hari Rabu, Qaf: QS Qaf sampai QS An Nas pada hari Kamis," terangnya.


Birinya mengingatkan, dalam belajar membaca Al-Qur’an jangan hanya menekankan pada kualitas membaca dan tajwidnya, melainkan juga pada silsilah sanad. Sehingga transmisi pembelajaran Al-Qur’an yang dilaksanakan tidak abal-abal, tetapi sanad gurunya jelas, sebagaimana Pesantren Al-Badriyyah Mranggen.


“Pengasuh Pesantren Al-Badriyyah KH Muhibbin Muhsin itu murid dari simbah KH Arwani Amin di mana sanad Al-Qur’an-nya sambung kepada Rasulullah Muhammad SAW,” ucapnya.


Panitia penyelenggara Ahmad Dliya’uddin Zabidi kepada NU Online Jateng, Kamis (2/6) menjelaskan bahwa selain sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan santri Al-Badriyyah dalam mengikuti pembelajaran mengkaji Al-Qur’an, kegiatan Khatmil Qur’an ini merupakan wadah syiar tentang perlunya pembelajaran Al-Qur’an dan harus ditangani dengan serius. 


“Semoga santri mengaji Al-Qur’an di Pesantren Al-Badriyyah ini bisa bermanfaat baik untuk para santri, keluarga, dan masyarakat. Lebih dari itu, amat diutamakan agar ajaran-ajaran Al-Qur’an bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

 
Pengirim: Abdul Ghoffar 


Regional Terbaru