Ketua PWNU Jateng: Tugas Guru Sangat Mulia
Semarang, NU Online Jateng
Tugas para nabi dan Rasulullah pada prinsipnya adalah memberikan kabar gembira dan peringatan serta mengajarkan kepada kaumnya tentang kitab dan hikmah. Sekarang tugas mulia ini diteruskan oleh para ulama dan para guru.
Demikian disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil dalam acara pembukaan Diklat Teknis Substantif Kepala Madrasah yang diselenggarakan oleh LP Ma'arif NU Jateng di Hotel Muria Semarang, Senin (14/12).
Lebih lanjut dia mengatakan, kepala madrasah memiliki tugas yang sangat mulia, selain sebagai leader atau pemimpin, juga sebagai manajer dan administrator kegiatan kependidikan di lingkungan masing-masing. "Sebagai leader, jika ingin berhasil ya harus meneruskan karakter kepemimpinan Rasulullah SAW yang memiliki sifat shidiq, amanah, fathanah, dan tabligh," tegasnya.
Menurutnya, tugas NU adalah khirosatu al-din dan siyasatu al-dunya. "Hal ini dapat kita pelajari melalui keteladanan para Nabi dan Rasulullah SAW, para sahabatnya, dan para pengikutnya," ujarnya.
Tugas berat kita adalah mempertahankan nilai-nilai lama yang baik dan mengambil nilai baru yang lebih manfaat. "Hal ini perlu dilakukan agar para peserta didik mampu hidup dan berperan positif dalam kehidupan masyarakat yang berkembang dinamis," ujarnya.
Sebelumnya Ketua LP Ma'arif NU Jateng H Andi Syarkowi melaporkan bahwa acara Diklat Teknis Substantif Kepala Madrasah tersebut akan berlangsung hingga Jumat mendatang, terdiri dari dua kelas. "Untuk peserta memang kita batasi, sehingga Diklat ini dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan," ujarnya.
Dia menambahkan, LP Ma'arif NU Jateng telah membentuk tim pengembang madrasah yang bertugas untuk melakukan pendampingan kepada madrasah dan sekolah guna meningkatkan kualitas kependidikan, sehingga madrasah mampu memberikan kontribusi positif dalam pengembangan keilmuan dan karakter yang dibutuhkan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
Narasumber Diklat Teknis Substantif Kepala Madrasah adalah para Widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan Semarang serta dari jajaran PBNU dan PWNU Jateng.
Kontributor: Ahmad Atsnal Lathif
Editor: Hasan Fauzy
