Kembalikan Ruh Pesantren di Madin melalui Baca Kitab Kuning
Jumat, 1 Desember 2023 | 09:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Program akselerasi baca kitab kuning model ibtidai bertujuan untuk mengembalikan ruh pesantren di lembaga madrasah diniyah takmiliyah (MDT) untuk mengurangi penggunaan modul berbahasa Indonesia sehingga ruh pesantren menjadi warna di Madin.
Ketua Tim MDT Kabid Pendidikan Diniyah dan Pontren Kanwil Kemenag Jawa Tengah Hj Aini Sa'adah mengatakan pentingnya kompetensi guru Madin memahami kitab kuning sebagai warisan ulama. Karena awal berdirinya Madin memakai Kitab kuning atau turats.
"Dengan adanya program akselerasi baca Kitab kuning akan sangat bermanfaat terutama bagi guru Madin yang berlatarbelakang nonpesantren. Hal tersebut karena tidak semua guru Madin mengenyam pendidikan pesantren salaf yang berbasis kitab kuning," ujarnya pada acara pembukaan di Madin Al-Mukhlisin Nyatnyono, Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (27/11/2023).
Dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Kamis (30/11/2023) tuan rumah kegiatan Akhmad Sururi menyampaikan terima kasih kepada Kemenag Provinsi Jawa Tengah yang telah bersinergi dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT).
"Kami senang karena bisa bersinergi dengan baik dalam peningkatan kompetensi guru Madin melalui akselerasi baca Kitab kuning. Semoga program ini bisa berkelanjutan sehingga anak anak kita di Madin akan bisa memahami kitab kuning dengan metode Ibtidai," terangnya.
Menurutnya, kegiatan akselerasi baca kitab kuning menjadi bagian untuk menjaga tradisi pesantren dengan tafaquh fiddin melalui pemahaman kitab kuning. Menjaga dan merawat tradisi lama yang baik ini sangat penting. Namun kita juga tidak boleh apatis dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu dasyat.
"Oleh karena itu, sebagai pengelola madin juga gurunya diharapkan agar bisa mengakses teknologi dan informasi, termasuk yang menjadi kewajiban kita bersama yaitu, emis 4.0," pungkasnya.
Sebagai nara sumber dalam kegiatan akselerasi kitab kuning metode Ibtidai adalah Kiai Mujahidin Rohman dari Pesantren Nurul Ikhlas Jepara diikuti sebanyak 60 peserta dari berbagai daerah. (*)
Terpopuler
1
Ketum PBNU: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
2
Pengajian Rutin Ahad Kliwon MWCNU Weleri Hadirkan Mustasyar PWNU Jateng, Jamaah Meluber hingga ke Seberang Jalan
3
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
4
Launching Buku Saku LKK PWNU JATENG: Tiga Panduan Menuju Keluarga Maslahah Diluncurkan di Hari Buku Nasional
5
LKK PWNU Jateng Perkuat Sinergi Dengan Tiga OPD Tekankan Penguatan Keluarga Dari Berbagai Sektor
6
Masjid Agung Demak: Warisan Wali Songo yang Kini Jadi Magnet Wisata Religi Modern
Terkini
Lihat Semua