Haul Kiai Mukhlisin Semarang Diisi dengan Semaan Al-Qur'an
Rabu, 3 Agustus 2022 | 20:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Peringatan Haul ke-18 KHM Mukhlisin Pendiri dan Pengasuh Pesantren Al-Uswah Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang dibarengkan dengan hari lahir (Harlah) Pesantren Al-Uswah ke-22 dan haflah khatmil qur’an.
Salah satu Pengasuh Pesantren Al-Uswah Ustadz Mukhammad Zulfa mengatakan, rangkaian acara dimulai dengan tasyakuran makan bersama di halaman masjid pesantren. "Selanjutnya dimulai semaan al-Qur’an diakhiri dengan ziarah ke maqbarah KH Mukhlisin pada Jumat (29/7/2022) sore," ujarnya.
Siaran pers yang diterima NU Online Jateng, Selasa (2/8/2022) disampaikan, ada 23 pembaca bil ghaib juz 30 dan 8 santri putra-putri yang telah merampungkan mengaji binnadzor 30 juz sebanyak 8 orang.
Baca Juga
Ilmu Jadikan Manusia Rendah Hati
"Acara puncak berlangsung Sabtu (30/7) pagi dimulai dengan khatmil qur’an di halaman Pesantren Al-Uswah. Hadir sebagai pembicara KH. Abdur Rohim (Ki Joko Goro-Goro) dari Demak sebagai pemberi mauidhoh hasanah," ucapnya.
Sekilas profil Kiai Mukhlisin dan Al-Uswah. Pria kelahiran Semarang 1948 memiliki 8 orang anak. KHM Thoyyib Farchany adalah anak tertua sekarang meneruskan perjuangan sebagai Pengasuh Pesantren Al-Uswah.
Semenjak mengenyam pendidikan di Madrasah Qudsiyyah Kiai Mukhlisin sudah mengisi pengajian di berbagai tempat. Bahkan hingga akhir hanyatnya masih menjadi mubaligh memberikan tausiyah.
KH Mukhlisin saat itu (sekitar tahun 1997) melihat fenomena pemuda-pemudi usia sekolah semakin meninggalkan dalam belajar agama. Terutama di Kota Semarang, yang notabene adalah pusat ilmu agama Islam pada masa KH Sholeh Darat lambat laun tergerus oleh kebudayaan Kota Semarang yang semakin maju dalam ekonomi maupun industri.
Pelajar lebih mementingkan sekolah umum untuk mengejar ijazah SMA/SMK saja sebagai bekal bekerja dan terkesan tidak menghiraukan ilmu agama. Berdasarkan fenomena tersebut KH Mukhlisin berniat mendirikan sebuah pesantren yang di dalamnya terdapat sekolah formal.
Tahun 2000 cita-cita KH Mukhlisin tersebut terwujud sebuah pesantren dengan lokasi yang luas berdiri di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati dengan nama Al-Uswah. Karya tulis yang terdeteksi ada syiir NU (1978) dan syiir dan doa. Baru empat tahun merintis pesantren beliau kembali ke pangkuan Allah.
Rintisan awal pesantren terdapat majelis ta’lim Ahad pagi, baru kemudian terdapat Taman Pendidikan Qur’an, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Diniyah. Seiring berkembangnya zaman sekarang terdapat 253 santri di pesantren ini.
Terpopuler
1
Harlah ke-75 Fatayat NU Wonosobo, Dorong Kader Jadi Perempuan Cantik Hati dan Berdaya
2
Muslimat dan Fatayat NU Lengkong Tegal Giatkan Semangat Hijrah dan Ukhuwah Islamiyah Lewat Peringatan Tahun Baru Islam
3
PCNU Pemalang Gelar Sosialisasi Pengelolaan Masjid dan Penyerahan Sertifikat Arah Kiblat
4
Salman Faidul Mahasin Terpilih Aklamasi Pimpin PC GP Ansor Pemalang Masa Khidmah 2025–2029
5
Dekan FH Unissula Jawade Hafidz Raih Gelar Profesor dalam Ilmu Administrasi Negara
6
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
Terkini
Lihat Semua