• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Regional

Ilmu Jadikan Manusia Rendah Hati 

Ilmu Jadikan Manusia Rendah Hati 
Kegiatan harlah Pesantren Al-Uswah Pakintelah, Gunungpati, Kota Semarang (Foto: Dok)
Kegiatan harlah Pesantren Al-Uswah Pakintelah, Gunungpati, Kota Semarang (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng 
Peringatan hari lahir (Harlah) ke-22 Ppesantren Al–Uswah Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang dan haflah khatmil qur’an merupakan agenda tahunan. Kegiatan ini sekaligus dibarengkan dengan haul ke-18 almaghfurlah KHM Mukhlisin yang berlangsung Sabtu (30/7/2022).


Dalam taushiyahnya KH Abdur Rohim (Ki Joko Goro-Goro) menguraikan tentang pentingnya mencari ilmu. Ilmu itu dalam bahasa Arab terdiri dari 3 huruf yang terdiri dari ain yang dikasrah.


"Kasrah itu harakat yang berada di bawah memiliki arti rendah ati. Harakat dalam lam yaitu sukun, sukun berarti sakinah. Berada di pondok yang tenang, taat peraturan. Terakhir, huruf mim yang didhammah. Dhammah itu artinya kumpul, semuanya bisa datang semua dengan memiliki ilmu," ujarnya. 


Dikatakan, Al-Ilmu hayatul Islam waimadul iman. Ilmu itu kehidupan Islam dan tiang dari iman. Maka barangsiapa memiliki ilmu akan menghidupkan agama serta menguatkan keimanan. Selain berbicara tentang ilmu, Ki Joko mengingatkan kepada wali santri untuk melakukan perubahan menuju kebaikan. 


“Awal tahun perubahan, tidak hanya anak yang khatam Al-Qur’an. Wali santri juga harus ada perubahan,” tegas kiai pecinta wayang ini. 





Ki Joko berpesan bahwa tentang adab mencari ilmu. Mengutip dari Alfiah Ibnu Malik 'Bil jarri wattanwini wannida waal # wamusnadin lil ismi tamyizun hasal'. Jarr identik dengan kasrah memiliki makna sama andhap asor. Tanwin berarti niat yang kuat. Nida berarti berdoa kepada Allah. Al berarti ilmu yang sedang dipelajari. 


"Selanjutnya, musnadin lil ismi memiliki arti berkumpul dengan orang-orang yang berilmu, di pesantren ada kiai dan guru. Akhirnya, tamyizun menjadi pribadi yang pintar sehingga hashala berhasil mendapatkan ilmu," terangnya.
 

Pengurus Pesantren Al-Uswah Ustadz Mukhamad Zulfa dalam rilisnya ke NU Online Jateng, Senin (1/8/2022) menjelaskan, dalam haul kali ini terdapat serangkaian acara dimulai dengan malam Jumat dengan tasyakuran makan bersama di halaman masjid pondok pesantren. 


"Selanjutnya dimulai semaan Al-Qur’an diakhiri dengan ziarah ke maqbarah Abah Mukhlisin pada Jumat sore diikkuti khotimin-khotimat 23 bil ghaib juz 30 dan yang telah merampungkan mengaji binnadzor 30 juz sebanyak 8 orang," pungkasnya.


Regional Terbaru