• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 14 Mei 2024

Regional

Kasepuhan Lasem Rembang Beri Contoh dalam Moderasi Beragama 

Kasepuhan Lasem Rembang Beri Contoh dalam Moderasi Beragama 
Sarasehan FKUB Jateng di Pesantren Al-Hidayat Lasem, Rembang (Foto: Dok)
Sarasehan FKUB Jateng di Pesantren Al-Hidayat Lasem, Rembang (Foto: Dok)

Rembang, NU Online Jateng
Suasana tasamuh dan moderasi dalam menjalankan ajaran agama di lingkungan masyarakat Lasem, Rembang yang berlangsung saat ini berkat keteladanan para  kasepuhan yang sejak dulu selalu memberi contoh beragama dengan moderat.

 

Pengasuh Pesantren Al-Hidayat Lasem Rembang KH Zaim Ahmad Maksoem mengatakan, semangat moderasi itu mendorong terciptanya suasana tasamuh, rukun, tenang, dan guyup di Lasem.

 

"Suasana yang sedemikian itu sudah tercipta sejak lama, meski struktur.  masyaraka Lasem sarat dengan berbagai perbedaan, mulai dari etnis, agama, budaya, dan sebagainya," kata Gus Zaim.

 

Hal itu disampaikan dalam sarasehan 'Pemberdayaan Potensi Daerah Guna Mempercepat Moderasi Beragama di Jawa Tengah' yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng  berlangsung di Pesantren Al-Hidayat Lasem, Kabupaten Rembang,Rabu (15/9).

 

Menurutnya, suasana toleren, moderat, pembauran dan kebersamaan yang tercipta pada sepanjang waktu itu sudah terwujud sejak dulu. Jadi warga di sini termasuk para santri sudah terbiasa menghadapi perbedaan.

 

"Suasana pembauran dan toleran di Lasem dengan mudah ditemui setiap hari. Contohnya suasana kehidupan di warung atau pasar. Di lokasi fasilitas umum ini komunitas santri, jawa arab, cina, dan etnis lainnya sangat interaktif dan tidak canggung dalam berkomunikasi. Mereka sangat interaktif tanpa terbebani perbedaan yang melekat pada dirinya masing-masing," ucapnya.

 

"Jadi di lingkungan masyarakat Lasem ini ya memang sudah biasa hidup srawung dengan siapapun," sambungnya.

 

 

Kepala Kesbangpol Prov Jawa Tengah ​​​​​​​H Haerudin mengatakan, semula dirinya menduga bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan yang relatif tertutup atau eksklusif. Tetapi setelah melihat dari dekat ternyata luar biasa. 

 

"Sangat terbuka dan memiliki andil yang sangat besar  dalam mengimplementasikan realitas keberagaman di lingkungan. Saya medapat kesan yang luar biasa dalam Pesantren ini," tuturnya. 

 

Menurutnya, setelah mengetahui langsung tentang pesantren, ternyata tidak saja mengajarkan kedalaman ilmu agama saja. Tetapi para santri juga  dibekali sikap religiusitas yang sangat bagus. Mereka tidak canggung dalam berinteraksi dengan lingkungan pesantren yang beragam agama dan etnis 

 

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah mengatakan, sejak awal para founding fathers kita telah meletakkan fondasi yang kokoh dalam membangun negara kita dengan PBNU. Yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.

 

"Negara kita ini besar. Ragam  sukunya luar biasa banyak. Bahasanya bermacam-macam. Agama dan keyakinannya sangat beragam. Tapi kita bisa bersatu, rukun dan hidup berdampingan dengan damai. Ini sungguh berkat fondasi kita dalam berbangsa demikian kokohnya," ungkapnya. 

 

Ketua FKUB Jateng KH Taslim Syahlan mengatakan, selain Gus Zaim sarasehan yang diikuti para tokoh agama dan masyarakat di wilayah eks karesidenan Pati ini juga menampilkan Kepala Kesbangpol Prov Jawa Tengah H Haerudin dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah H Mustain Ahmad.

 

"FKUB Jateng akan terus menggelar kegiatan serupa di beberapa tempat di wilayah Jawa Tengah," pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru