Septy Aisah
Kontributor
Batang, NU Online Jateng
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Batang jadikan 'Tekun Teken Tekan' sebagai prinsip gerakan lanjutan dari periode 2020-2022.
Ketua PC IPNU Batang periode 2022-2024 Shaiful Bahri mengungkapkan, tekun teken tekan merupakan kelanjutan dari natas nitis netes setelah sebelumnya sampai di titik menetas maka kali ini yakni mengembangkan kader.
“Berproses itu harus tekun maka akan mendapat teken atau petuah. Apabila petuah tersebut dilaksanakan selanjutnya kita akan sampai pada tujuan,” ujar Bahri di acara Pelantikan PC IPNU-IPPNU Batang yang digelar di Gedung Pendopo Kabupaten Batang pada Kamis (28/7/2022) malam.
Mahasiswa UIN Walisongo tersebut menjelaskan, ibarat filosofi gedung yang sedang dibangun, tugas Pelajar NU Batang adalah melanjutkan pembangunan yang nyaris selesai. Hal ini sesuai dengan asas almukhafadzatu ala qadimissahlih wal akhdzu bil jadidil aslah, yakni hal baik dari periode kemarin akan dilanjutkan dan diupayakan untuk menjadi lebih baik.
Shaiful Bahri menyampaikan bahwa PC IPNU Batang sudah terakreditasi A dengan nilai 99%. Ia meminta kader Pelajar NU Batang supaya tidak terlena dengan capaian tersebut.
“Kami juga sudah memulai langkah awal memfasilitasi kader dengan mengawal beasiswa Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Pendidikan bersama Forum Komunikasi Mahasiswa Batang Indonesia, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dan Forum Komunikasi OSIS Kabupaten Batang,” jelasnya.
Ketua PC IPPNU Batang Lies Naeni kepada NU Online Jateng, Sabtu (30/7/2022) menjelaskan, IPPNU Batang fokuskan kaderisasi yang menjadikan orientasi setiap aktivitas sebagai upaya perjuangan meningkatkan kualitas dan kapasitas melalui pengawalan beasiswa Pemkab Batang.
"IPNU dan IPPNU merupakan dua organisasi yang berbeda, tetapi tetap kolaborasi dan kerja sama. Dalam hal ini, perlu adanya pembagian peran yang jelas antara IPNU dengan IPPNU dengan tujuan mengatur garis koordinasi dan komunikasi," ucapnya.
Menurutnya, bukan IPNU sentris ataupun IPPNU sentris, semuanya bisa mengakses peluang dan hak yang sama untuk mewujudkan kesetaraan dalam berorganisasi.
"Jangan pernah berharap hasil yang sama jika effort IPNU maupun IPPNU saja sudah berbeda, jangan pernah mengatakan IPNU tidak memberikan peluang jika IPPNU saja tidak memanfaatkan kesempatan," pungkasnya.
Kontributor: Septy Aisah
Terpopuler
1
KH Hasan Su’aidi dan H Moch Machrus Abdullah Pimpin PCNU Kota Pekalongan 2025–2030
2
Usai Pemutihan Pajak, Polisi Kini Gencarkan Razia Kendaraan
3
Tangis Haru Orangtua Lepas Anaknya di Pesantren, Gus Yusuf Chudlori: Saat Rindu, Bacakan Surat Al-Qur'an Ini untuk Anak
4
Bhakti Sosial dan Santunan Yatama, Muslimat NU Bulu Tebar Kepedulian di Bulan Muharram
5
Peneliti Sejarah Kerajaan Demak, AKA Hasan Ajak Warga Teladani Mbah Buyut Poncowati Ulama dan Panglima Kerajaan Demak
6
Workshop Kurikulum Terakhir Badko LPQ Tegal Dukung Implementasi Pendidikan Al-Qur’an Terpadu
Terkini
Lihat Semua