Regional

Harlah Ke-102 NU, PCNU Kabupaten Pekalongan Kenang Perjuangan Para Ulama Lewat Ziarah Masyayikh 

Selasa, 14 Januari 2025 | 14:00 WIB

Harlah Ke-102 NU, PCNU Kabupaten Pekalongan Kenang Perjuangan Para Ulama Lewat Ziarah Masyayikh 

Ziarah masyayikh PCNU Pekalongan pada Ahad (12/1/2025)

Pekalongan, NU Online Jateng

Sebagai bagian dari peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan menggelar kegiatan ziarah masyayikh pada Ahad (12/1/2025). Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 06.30 WIB hingga 14.00 WIB ini diikuti oleh jajaran pengurus harian PCNU, Syuriyah, Tanfidziyah, pengurus lembaga, badan otonom, serta Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Pekalongan.


Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH Muslikh Khudlori, menegaskan bahwa ziarah ini merupakan bentuk penghormatan kepada para muassis dan masyayikh NU.


"Ziarah ini penting untuk mengenang jasa dan perjuangan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat ketersambungan antara generasi terdahulu dengan generasi saat ini. Para masyayikh adalah sumber inspirasi bagi para aktivis NU dalam melanjutkan khidmah mereka," ujarnya.


Koordinator kegiatan, Kiai M Yasin, menjelaskan lima tokoh NU yang menjadi tujuan ziarah kali ini.


KH Busro Al-Khofi, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pekalongan periode 1993-1997, dimakamkan di Desa Karangdowo, di belakang Musholla Ma'badul Ubbad.

KH Muhammad Fauzi Machalli dan KH Abdullah Afif Machalli, dimakamkan di kompleks Kauman Wiradesa, belakang Masjid Jami Kauman. KH Fauzi pernah menjadi Mustasyar PCNU periode 2018-2020, sementara KH Abdullah menjabat Katib Syuriyah periode 2013-2016.

KH Jahri Anwar, Rais Syuriyah PCNU periode 2007-2013, dimakamkan di Desa Meduri Tirto.

KH Ichsan Zabidi, Rais Syuriyah PCNU periode 1997-2002, dimakamkan di Desa Pucung Tirto.


Dalam kesempatan tersebut, panitia menyerahkan kenang-kenangan berupa piagam dan foto kepada keluarga almarhum. Meski ziarah kali ini mencakup empat lokasi, semua masyayikh NU didoakan melalui pembacaan Surat Yasin dan tahlil.


"Kami sudah membuat daftar lengkap para masyayikh NU Kabupaten Pekalongan untuk didoakan. Lokasi ziarah pada peringatan Harlah NU berikutnya akan bergantian ke tempat lain," kata Kiai M Yasin.


Sebagai tambahan, panitia juga menyusun biografi singkat para masyayikh yang diziarahi. Biografi ini telah diunggah di situs resmi PCNU Kabupaten Pekalongan, nukotasantri.or.id, pada rubrik Tokoh.


"Harapan kami, biografi ini dapat dibaca oleh khalayak umum, terutama generasi muda Nahdliyin," imbuhnya.


Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari para peserta. Selain menjadi ajang silaturahmi, ziarah ini memperkuat kesadaran untuk melestarikan warisan perjuangan ulama pendahulu. Semangat perjuangan para masyayikh diharapkan terus menjadi pedoman dalam melanjutkan khidmah di NU.