Regional

Gus Rozin: Siapa yang Menguasai Bidang Pangan Berpotensi Menangkan Peradaban

Sabtu, 5 Oktober 2024 | 13:00 WIB

Gus Rozin: Siapa yang Menguasai Bidang Pangan Berpotensi Menangkan Peradaban

Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin dalam acara Pelantikan PCNU Kabupaten Pekalongan di Gedung PCNU Kabupaten Pekalongan, pada Sabtu (5/10/2024). (Foto: NU Online Jateng/Rauyan)

Semarang, NU Online Jateng


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abdul Ghoffar Rozin menyampaikan pentingnya kemandirian pangan sebagai bagian dari strategi memenangkan peradaban di masa depan. Hal ini ia sampaikan dalam acara pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan yang digelar di Gedung PCNU Kabupaten Pekalongan, pada Sabtu (5/10/2024). 


“Kita semua paham bahwa penguasa peradaban dulu mungkin adalah mereka yang menguasai energi, seperti minyak, nuklir, dan listrik. Namun, ke depan, peradaban akan dikuasai oleh bangsa yang mampu menjadi pemimpin dalam bidang pangan. Siapa yang menguasai pangan, ia memiliki potensi besar untuk memimpin peradaban,” ujarnya


Kiai yang akrab disapa Gus Rozin tersebut menambahkan bahwa kemandirian pangan merupakan salah satu fokus utama PWNU Jawa Tengah yang perlu dikembangkan hingga tingkat cabang. Ia mengajak PCNU Pekalongan untuk terus menguatkan peranannya dalam program pemberdayaan pangan, yang dinilai sangat strategis untuk masa depan.


“Kemandirian pangan ini sangat menarik dan relevan dengan tantangan peradaban ke depan. Kita sudah on the track, dan sekarang saatnya memperkuat program-program yang mendukung hal ini,” jelasnya.


Oleh karena itu, Gus Rozin menegaskan pentingnya koherensi antara program kerja Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PWNU, dan PCNU. Menurutnya, seluruh program kerja harus mengacu pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh PBNU. Salah satunya yakni Lakpesdam NU yang saat ini memiliki fungsi baru sebagai Badan Perencana Pembangunan NU yang menjadi satu Rencana Strategis Utama (Renstra) PBNU.


“Sekarang ini Lakpesdam NU punya tambahan fungsi baru yaitu fungsi badan perencana pembangunan NU, gampangnya bapernasnya NU. Sehingga pembangunan di NU baik di pusat, wilayah hingga cabang itu merujuk kepada satu rujukan utama yaitu renstra PBNU,” tegasnya


Lebih lanjut, Pengasuh Pesantren Maslakhul Huda tersebut menegaskan pentingnya karya nyata dari Nahdlatul Ulama (NU) di berbagai bidang, terutama dalam pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, masyarakat NU saat ini menunggu tindakan konkret dari organisasi.


“Apa yang disampaikan oleh ketua dan rais PCNU Kabupaten Pekalongan sudah sangat lengkap. Kiai Muslih menjelaskan visinya, Kiai Baihaqi membahas kisi-kisinya. Tidak ada lagi yang perlu dibahas, kecuali kita harus segera bekerja. NU itu sekarang ditunggu karyanya, ditunggu kerjanya. Masyarakat NU menanti kehadiran konkret dalam bentuk pemberdayaan dan lain-lain,” tuturnya.


Pada kesempatan itu, Gus Rozin juga menyinggung tentang Hari Santri yang akan diperingati pada 22 Oktober mendatang. Ia berharap, peringatan Hari Santri dapat diisi dengan capaian-capaian substantif, bukan hanya kegiatan seremonial. 


“Kita perlu mengevaluasi bagaimana Hari Santri diperingati setiap tahunnya. Jangan hanya lomba-lomba, tetapi juga pencapaian konkret yang bisa kita rayakan,” pungkasnya