• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 6 Mei 2024

Regional

Fatayat NU Jateng Siapkan 5.000 Kader dalam Pencegahan Stunting

Fatayat NU Jateng Siapkan 5.000 Kader  dalam Pencegahan Stunting
Kegiatan optimalisasi peran Kader PMBA dalam Percepatan Penurunan Stunting digelar di Boyolali
Kegiatan optimalisasi peran Kader PMBA dalam Percepatan Penurunan Stunting digelar di Boyolali

Boyolali, NU Online Jateng
Kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah didorong agar memiliki peran dalam upaya pencegahan stunting lewat pemenuhan gizi makanan anak dan bayi secara optimal. Ditargetkan ada 5.000 kader yang siap terjun ke masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Manajer Program Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Stunting Fatayat NU Jawa Tengah, Umi Hanik, saat memberikan pembekalan kepada kader Fatayat NU Boyolali di Aula Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Ahad (30/7/2023).

"Pada 2023 ini, Fatayat Jateng memiliki program Sambung Simbok Sambang Bocah (S3B) yaitu mengunjungi ibu hamil dan bayi di bawah usia dua tahun untuk memberikan edukasi, untuk itu kami menyiapkan 5.000 kader sebagai penggerak utama dalam program tersebut," terang Umi Hanik.

Dijelaskan, melalui program kerja sama Fatayat Jawa Tengah dengan Tanoto Foundation dan Unicef yang akan dilaksanakan di seluruh cabang Fatayat di 35 kabupaten/kota ini, para kader juga akan disiapkan bekal tentang pencegahan stunting lewat pemenuhan gizi makanan anak dan bayi secara optimal.

“Jadi fokus pencegahan stunting kami melalui pemberian makanan untuk bayi dan anak secara optimal. Tentunya yang bergizi dan halal. Misal selama ini kan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu, red) ada yang instan dan bungkusan, kami kan enggak tahu bagaimana gizinya,” jelas dia.

Ditambahkan dia, untuk mencari makanan yang bergizi tersebut, bisa disesuaikan dengan sumber pangan lokal.

“Kami edukasi ternyata MPASI enggak ribet. Bisa diambil dari sumber pangan lokal, misal protein hewani kalau di daerah pesisir ya ikan, kalau di Boyolali dicari apa yang mudah ditemukan misal telur puyuh atau apa,” lanjut Umi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi kepada Fatayat NU Boyolali yang menggelar kegiatan optimalisasi peran kader mereka dalam pencegahan stunting.

Menurutnya, semakin banyak yang terlibat dalam pencegahan stunting, kasus stunting di Boyolali akan turun lebih cepat.

“Angka stunting hingga Juni itu sekitar 6,8 persen, itu ada sekitar 3.800-an anak, pokoknya di bawah 4.000 anak ya. Itu alhamdulillah turun dari tahun sebelumnya 8 sekian persen, awal 2023 sekitar 7 persen, terus jadi 6,8 persen,” kata dia.

Kepada NU Online Jateng, Ketua Fatayat NU Boyolali, Nur Fauziah, menjelaskan acara bertemakan 'Optimalisasi Peran Kader PMBA dalam Percepatan Penurunan Stunting di Boyolali' ini diikuti perwakilan dari dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) 22 kecamatan di Boyolali yang juga kader Posyandu menjadi peserta.

Dikatakan, pencegahan stunting yang dilaksanakan para kader berfokus pada pemberian makanan bagi ibu hamil dan bayi.

“Kami bukan mengobati, bukan juga mengatasi. Namun kami mencegah, karena fatayat ini kan kadernya banyak, sampai ke tingkat ranting di desa,” ucapnya.

Penulis: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru