• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 22 Mei 2024

Regional

Dibangun Bertahap, Pesantren Alas Padang Pemalang Ditandai Peletakan Batu Pertama

Dibangun Bertahap, Pesantren Alas Padang Pemalang Ditandai Peletakan Batu Pertama
Kegiatan pembangunan Pesantren Alas Padang Bantar Bolang, Pemalang
Kegiatan pembangunan Pesantren Alas Padang Bantar Bolang, Pemalang

Pemalang, NU Online Jateng
Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pemalang masa khidmat 2029-2014 KH Ahmad Munawir memimpin doa peletakan batu pertama awal pendirian pesantren di Desa Alas Padang, Kecamatan Bantar Bolang, Kabupaten Pemalang. 


Shahibul ma'had Alas Padang Munawir Asy'ari mengatakan, pesantren Alas Padang akan dibangun secara bertahap diawali dengan pembangunan masjid yang saat ini telah mencapai 95%.


“Selain masjid tahap finishing, kami lanjutkan peletakan batu pertama untuk pembangunan asrama dan sekolah formal pada 29 Dzulqo'dah 1444 Hijriah,” ujarnya.


Disampaikan, pendirian pesantren Alas Padang merupakan cita-cita lama semenjak dirinya nyantri ke Pesantren Al-Fadlu wal Fadlilah Kaliwungu, Kabupaten Kendal asuhan almaghfurlah KH Dimyati Rois.


"Alhamdulillah cita-cita itu mulai bisa diwujudkan secara bertahap," ucapnya kepada NU Online Jateng, Rabu (7/6/2023)

  
Dikatakan, pemilihan nama pesantren dengan 'Alas Padang' karena pesantren yang didirikan terletak di tengah-tengah hutan yang ada di Desa Glandang, Kecamatan Bantar Bolang, Kabupaten Pemalang. 


“Alas dalam bahasa Jawa berarti hutan, sedangkan kata Padang berarti terang, hal tersebut dimaksudkan agar nantinya pesantren dapat menjadi penerang kehidupan bagi banyak orang terutama santri-santri dan masyarakat sekitar,” ungkapnya.


Pesantren Alas Padang lanjutnya, bila disingkat menjadi pesantren 'Alpad' yang mana kata tersebut juga memiliki makna tersendiri. Menurutnya, kata alpad jika dituliskan dalam bahasa arab menjadi 'Al-Fad'. Dirinya melakukan tafaulan dan tabarrukan kepada Pesantren Al-Fadlu Kaliwungu tempat mondoknya dulu.


"Di dalam pesantren di atas lahan 8 Hektar selain berdiri asrama santri juga akan dibangun sekolah formal berupa SMP dan sekolah non-formal berupa madrasah diniyah," terangnya. 


Kegiatan yang akan dilakukan berupa belajar mengajar yang diselenggarakan dari pagi hingga malam hari. Di pagi hari, para santri akan melakukan sekolah formal di ruang kelas yang tersedia, kemudian di malam hari akan ada kegiatan agama berupa pengajian di dalam kelas maupun di luar kelas seperti di dalam masjid. 


“Alhamdulillah di area pesantren sudah terdapat masjid, rencananya pada minggu ini akan dimulai kegiatan pengajian kitab nashaihul ibad setiap malam rabu hingga malam sabtu bakda shalat isya dan ini terbuka untuk umum,” pungkasnya.


Ikut hadir dan melakukan peletakan batu pertama yakni KH Ahmad Munawwir, H Abdullah, Gus Fadlullah Dimyati Rois, Gus Alamuddin Dimyati Rois, Gus Qomaruzzaman Dimyati Rois,  Gus Iqbal Dimyati Rois, Gus Abu Khafsin Al Muktafa, Gus Syukri Asyari, dan lain-lain.


Pengirim: Alvin Noor Sahab


Regional Terbaru