Dari Warga untuk Mbah Ijo: LAZISNU Wonosobo Salurkan Bantuan Kesehatan Rp17 Juta
Sabtu, 31 Mei 2025 | 12:00 WIB
Wonosobo, NU Online Jateng
NU Care-LAZISNU Wonosobo menyalurkan bantuan dana kesehatan sebesar Rp17,29 juta untuk pengobatan Slamet Ijo atau yang akrab disapa Mbah Ijo, pada Jumat (25/4/2025) lalu. Bantuan ini berasal dari donasi yang dihimpun melalui program NU Care-Sehat, salah satu pilar utama gerakan filantropi LAZISNU.
Pengurus LAZISNU Wonosobo, Ahmad Nafi’, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk khidmah kepada jam’iyah sekaligus wujud nyata pelayanan kepada umat.
“Mengingat kontribusi Mbah Ijo untuk NU di Wonosobo, kemudian memang secara finansial bisa dikatakan tidak mampu ya,” jelasnya saat dihubungi NU Online Jateng, Sabtu (24/5/2025).
Menurutnya, penggalangan dana dilakukan dengan tetap menjaga etika dan nilai-nilai dasar lembaga sebagai pelayan umat. Selain melalui media sosial, kampanye donasi juga disebarkan hingga tingkat ranting.
“Sekira delapan puluh tiga donatur dengan kemampuan masing-masing menyumbang untuk pengobatan Mbah Ijo ini. Untuk rinciannya bermacam,” terangnya.
“Kami membuka open donasi di medsos, dan kami tularkan sampai ke ranting kurang lebih hanya sekitar satu mingguan. Dana tersebut terkumpul,” imbuhnya.
Ahmad Nafi’ menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya berperan sebagai penghubung donasi, tetapi juga ikut menyumbang secara aktif.
“Ketua PCNU, pengurus LAZISNU sendiri tidak hanya omon-omon memberi instruksi, kami juga ikut menyumbang,” bebernya.
Dana yang terkumpul langsung disalurkan kepada Mbah Ijo sesuai dengan kebutuhannya. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat menular dan menjadi inspirasi gerakan kemanusiaan lintas identitas.
“Harapannya sih tidak hanya untuk kader NU atau yang khidmah di NU. Karena, ngomongke kemanusiaan ya harusnya tidak terbatas bendera yang sama, atau agama yang sama. Saat ini mungkin yang ngalamin beliau, Mbah Ijo,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Wonosobo, Nashrul Atho’illah, mengapresiasi inisiatif tersebut dan menyebutnya sebagai ladang amal jariyah bersama.
“Tentunya mendukung. Gerakan-gerakan kemanusiaan ini menjadi sebuah kewajiban kita,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya eksistensi LAZISNU di tengah berbagai persoalan sosial dan krisis kemanusiaan. Lima pilar utama yang menjadi prinsip gerakan, menurutnya, merupakan kekuatan khas NU dalam merawat kehidupan sosial.
“Yang terpenting, komunikasi dan koordinasi. Kemudian, bersinergi melalui banyak pihak. Banom kita banyak, kekuatan sosial pastinya terbentuk karena kesolidan bersama,” tegasnya.
Penulis: Ulfiyanadhifah
Terpopuler
1
Niat Berkurban, Apakah Boleh Memotong Kuku dan Rambut?
2
Sosok Mbah Ijo, Jimat Kesetiaan NU Wonosobo
3
Rais Tanfidziyah PCINU Yaman Asal Batang Tamatkan Studi, Siap Mengabdi untuk Kampung Halaman
4
LAZISNU Purbalingga Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Tanah Bergerak di Karanganyar
5
Kemenag Ajak Guru Ma’arif NU Terus Menjaga Keikhlasan dalam Mendidik
6
PC IPNU-IPPNU Kendal Gelar Latihan Kader Utama, Upaya Cetak Kader Tangguh dan Berideologi Aswaja
Terkini
Lihat Semua