• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 1 Mei 2024

Regional

Cinta Rasulullah Tidak Cukup di Hati

Cinta Rasulullah Tidak Cukup di Hati
Pembukaan Gebyar Maulid Nabi Mihammad SAW 1443 H Pesantren Durrotu Aswaja Banaran Semarang (foto: Rifqi)
Pembukaan Gebyar Maulid Nabi Mihammad SAW 1443 H Pesantren Durrotu Aswaja Banaran Semarang (foto: Rifqi)

Semarang, NU Online Jateng

Cinta tidak cukup hanya disimpan dalam hati, tapi harus diungkapkan dengan lisan dan ditunjukkan dengan dengan perbuatan. Logika tersebut harus diberlakukan bagi umat Islam untuk menunjukkan cintanya kepada Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa-sallam (SAW).

 

"Ibaratnya kalau kangge cinta mbak pondok kok cuma disimpan dalam hati ya dinikahi yang lain. Maka dari itu cinta harus diungkapkan, ditunjukkan dengan perbuatan," kata Pengasuh Pesantren Durrotu Ahlussunnah Wal-Jamah (Durrotu Aswaja) Kiai Agus Ramadhan saat pembukaan Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah, Kamis (7/10).

 

Mendengar hal itu, para santri menyambut dengan tawa yang terdengar memenuhi aula pesantren yang terletak di Desa Banaran Gunungpati Kota Semarang tersebut. 

 

"Ada banyak istimewanya baca shalawat, salah satu barakahnya jadi betah kerasan di pesantren. Makanya kalau ada santri yang tidak betah di pesantren berarti tidak suka baca shalawat," ingatnya.

 

Kegiatan Gebyar Maulid Nabi Muhammad sengaja dilaksanakan dengan lomba internal pesantren, yakni diikuti sekitar 500 orang santri sebagai peserta. "Ini untuk menggali potensi santri, jadi tidak dilombakan secara umum," terangnya.

 

Lurah Putra Agung Rahayu mengatakan ada 6 (enam) kelompok santri putra dan 4 (empat) kelompok santri putri dengan variasi jumlah antara 15 sampai 30 santri. 

 

"Ada enam peserta putra, jumlah santri dalam satu kelompok bervariasi dari 15, 20, 25 sampai 30 santri yang putra, kalau yang putri ada 4 kelompok dengan jumlah sekutar 60an santri putri karena berdasarkan kompleks," urainya.

 

Kreativitas santri lanjutnya, menjadi bahan pertimbangan sebagaimana dalam petunjuk teknis (Juknis) lomba antara lain wajib melantunkan syiir aswaja karya santri Pesantren Durrotu Aswaja, dan membuat video kegiatan penyelenggaraan maulid.

 

"Karya terbaik akan diupload di youtube pesantren dan mendapat hadiah berupa piala uang tunai dari kas pesantren, kegiatan murni internal, tidak ada sponsor," ungkapnya.

 

Dia jelaskan, terkait penampilan dinilai langsung oleh pengasuh sedangkan video dinilai tim dewan juri dari unsur pengurus putra dan putri secara terpisah. 

 

Ada dua kategori perlombaan, lomba penampilan dan lomba vlog, dan kejuaraan dinilai secara terpisah putra dan putri," pungkasnya. 

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru