• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Kunjungan Kerja Ke Jateng, Wapres Optimis Jawa Tengah Mampu Tuntaskan Kemiskinan 

Kunjungan Kerja Ke Jateng, Wapres Optimis Jawa Tengah Mampu Tuntaskan Kemiskinan 
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin saat berbincang dengan salah satu UMKM dalam kunjungannya di kompleks Gubernuran Gedung Gradika Bakti Praja Kota Semarang (dok)
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin saat berbincang dengan salah satu UMKM dalam kunjungannya di kompleks Gubernuran Gedung Gradika Bakti Praja Kota Semarang (dok)

Semarang, NU Online Jateng
Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin optimis penanggulangan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten di Jawa Tengah segera tercapai di akhir tahun 2021. "Apalagi setelah saya melihat potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut cukup bagus," ujarnya.

 

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan itu seusai meninjau sentra vaksinasi gradhika dan menggelar rapat tertutup di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis (7/10). Wapres didampingi Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan KH Taj Yasin Maimoen serta empat orang menteri Kabinet Indonesia Maju.

 

Di kesempatan itu, Kiai Ma'ruf sempat berdialog dengan perwakilan UMKM dari lima kabupaten prioritas. "Saya melihat beberapa produk UMKM, karena UMKM ini merupakan salah satu upaya kita untuk menghilangkan kemiskinan," ujar Kiai Ma'ruf dalam konferensi pers.

 

UMKM yang ditengok Kiai Ma'ruf dalam kunjungan kerjanya antara lain produk gula semut dari Kabupaten Banyumas yang telah berhasil merambah pasar internasional dan UMKM sarung goyor dari Kabupaten Pemalang.

 

"Pemerintah juga menggunakan dua pendekatan. Yang pertama dalam perlindungan sosial, bansos dan yang kedua melalui pemberdayaan yaitu melalui pengembangan UMKM daerah," terangnya.

 

Melihat potensi tersebut, dirinya optimis bahwa Jawa Tengah akan mencapai target penanggulangan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten itu pada akhir tahun 2021 nanti. 

 

"Saya lihat beberapa kabupaten yang hari ini kita jadikan sasaran kemiskinan banyak produk-produknya yang sudah bagus bahkan sudah diekspor dan potensi ini ingin kita terus kembangkan sehingga proses kemiskinan secara menyeluruh segera dapat diatasi," katanya.

 

Dia menyebut, setidaknya ada 212 Kabupaten di seluruh Indonesia yang jadi target penanggulangan kemiskinan ekstrem hingga 2024. Percepatan dilakukan mulai tahun ini dengan target sasaran 35 Kabupaten di tujuh provinsi.

 

"Dari pertemuan ini kita harapkan adanya sinkronisasi penanganan baik anggaran dari pusat, provinsi maupun dari kabupaten. Ditambah lagi mungkin dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari juga filantropi termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kemudian kita bisa selesaikan lima kabupaten di Jawa Tengah," jelas Kiai Ma'ruf.

 

 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebelumnya juga menegaskan siap menjalankan tugas antara lain untuk menyiapkan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar sinkron dengan pusat sehingga bantuan bisa tepat sasaran.

 

"Saya minta Pemda untuk menghitung dari detail satu di lima kabupaten prioritas itu untuk dipetakan. Setiap nama, alamatnya di mana, kondisi hari ini seperti apa, dan bantuan yangg sudah didapat seperti apa. Kalau kemudian kita mau aksi untuk tiga bulan ke depan, penyelamatan apa yang mesti dilakukan kepada mereka agar terentaskan dengan cepat," kata Ganjar.

 

Senada, H Taj Yasin Maimoen pun meminta penanganan anak yatim piatu di kabupaten dengan kemiskinan ekstrim lebih diutamakan. Lima kabupaten tersebut adalah, Banjarnegara, Banyumas, Pemalang, Kebumen, dan Brebes.

 

"Karena instruksinya adalah bagaimana menangani (kemiskinan ekstrem) di lima kabupaten di bawahnya ada kecamatan, diturunannya ada desa, kami tadi mendorong OPD yang memiliki desa dampingan di lima kabupaten tersebut. Utamanya untuk penanganan anak yatim piatu, yatim, piatu di kawasan tersebut untuk diprioritaskan," kata Taj Yasin menegaskan.

 

Terpisah, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan data anak yatim piatu yang tinggal di desa dampingan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jateng.

 

"Minggu ini sudah kami kirim data anak yatim, anak piatu, dan anak yatim piatu ke masing-masing OPD," kata Imam.

 

Imam menyebut sampai saat ini ada sebanyak 81 desa dampingan di Jawa Tengah yang diketahui terdapat anak yatim, anak piatu, dan anak yatim piatu. "Kami akan koordinasi hingga sebulan ke depan terkait progres penanganan dari masing-masing OPD," tututpnya.

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru