• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 13 Mei 2024

Regional

Berdayakan Perempuan, Program Desa Sejahtera Jateng Maksimalkan Potensi Lokal 

Berdayakan Perempuan, Program Desa Sejahtera Jateng Maksimalkan Potensi Lokal 
Ketua BKOW Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin saat memberikan sambutan pelatihan pengolahan kunyit di Kebonbatur, Mranggen, Demak (dok)
Ketua BKOW Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin saat memberikan sambutan pelatihan pengolahan kunyit di Kebonbatur, Mranggen, Demak (dok)

Demak, NU Online Jateng 
Program Desa Sejahtera (Destara) yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng merupakan program mengatasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dari jenis perempuan rawan sosial dengan memaksimalkan potensi lokal.

 

"Program Destara pada tahun 2021 ini mengambil tiga kabupaten sebagai pilot project. Yakni Pemalang melalui budidaya buah rambutan di Desa Bantarbolang, Demak dengan kunyit sebagai komoditas unggulan Desa Kebonbatur, dan Sragen melalui budidaya ikan air tawar," kata Ketua Umum BKOW Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin kepada NU Online Jateng, Ahad (14/11). 

 

Ning Nawal sapaan akrab menerangkan, pelatihan ekonomi bagi kelompok perempuan di Desa Kebonbatur dalam mengolah kunyit menjadi berbagai produk minuman dan serbuk kering diikuti sebanyak 30 perempuan yang terbagi menjadi tiga kelompok. 

 

"Tujuan pelatihan ekonomi di Desa Kebonbatur ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengolah hasil pertanian, khususnya kunyit. Pelaksanaan program Destara ini lebih fokus pada pemberdayaan perempuan rentan," katanya. 

 

Hal itu dipilih bukan tanpa alasan. Menurutnya kunyit atau kunir merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Kabupaten Demak. Bahkan, budidaya tanaman rimpang tersebut menjadi andalan untuk menekan angka kemiskinan di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. 

 

Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen berharap, pemberdayaan masyarakat bisa semakin meningkat melalui budidaya kunyit. "Saya mengapresiasi bahwa adanya pelatihan ekonomi ini membantu kami di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.

 

Di Balai Desa Kebonbatur, para perempuan dengan antusias mengikuti pelatihan mengolah kunyit menjadi berbagai produk yang dapat menambah pendapatan ekonomi masyarakat. Gus Yasin pun memotivasi dengan strategi marketing untuk meningkatkan nilai jual.

 

"Biasanya kalau kunyitnya banyak lalu dijual di pasar, itu harganya belum nendang. Tetapi kalau sudah diolah, dikemas apalagi nanti kemasannya sudah mendapatkan izin dari dinas terkait, maka jangkauan pemasarannya lebih jauh," katanya.

 

Apalagi lanjutnya, pada masa pandemi Covid-19 yang menurut Gus Yasin tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan aneka ramuan tradisional untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Karenanya para anggota kelompok pelatihan ekonomi diharapkan dapat lebih berkembang, sehingga masyarakat berdaya dan ada penambahan pemasukan ekonomi.

 

Dalam kesempatan itu Gus Yasin pun meminta kepada Dinas Koperasi Kabupaten Demak untuk membantu masyarakat desa Kebonbatur terkait perizinan dan membantu pemasaran.

 

"Untuk pemasaran, setelah kita nanti seperti ini. Harapannya nanti dari dinas perizinan (DPMPTSP) Kabupaten Demak atau  bisa lewat Dinas Koperasi (Dindagkop dan UKM) bisa jemput bola, mereka nanti diizinkan PIRTnya, sehingga bisa dipasarkan dan kita di Pemprov Jateng juga ada aplikasi untuk membantu pemasaran," pungkasnya.

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru