• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 17 Mei 2024

Regional

Belajar Moderasi Beragama dengan Perantara Kopi

Belajar Moderasi Beragama dengan Perantara Kopi
Para peserta juga belajar menyeduh kopi (Dok. Lakpesdam NU Boyolali)
Para peserta juga belajar menyeduh kopi (Dok. Lakpesdam NU Boyolali)

Boyolali, NU Online Jateng 
Moderasi beragama sudah diwacanakan dan disosialisasikan oleh pemerintah dan banyak pihak kepada masyarakat luas di Indonesia. Kekhawatirannya sederhana; merebaknya keberagamaan yang intoleran, eksklusif, merasa paling benar (truth claim), dan cenderung suka menyalahkan praktik keberagamaan kelompok lain. Perilaku keberagamaan ini jika tidak segera dicarikan solusi, bukan tidak mungkin akan melahirkan banyak fenomena fundamentalisme, radikalisme, dan terorisme.

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Boyolali punya cara kreatif untuk mendorong moderasi beragama ini. Coffee trail dan Edukasi Kopi diselenggarakan bagi generasi muda di Kabupaten Boyolali. Kegiatan yang merupakan kerja bareng dengan BUM Desa Kampus Kopi Banyuanyar dan UIN Raden Mas Said Surakarta ini diselenggarakan di Desa Banyuanyar, sebuah desa di lereng Merbabu, belum lama ini (28/2).

Coffee trail adalah kegiatan jelajah untuk pengenalan sejarah, jenis/varietas kopi yang ada di Desa Banyuanyar. Para peserta tidak hanya diajak belajar, tetapi juga berwisata. Tidak hanya melihat, tetapi juga berdialog dengan para petani kopi. Juga terlibat dalam kegiatan yang terkait dengan pemeliharaan tanaman kopi.

Sementara Edukasi kopi adalah pelatihan dasar penyeduh kopi bagi mereka yang ingin serius belajar/menekuni kopi dan seluk beluknya. Para peserta tidak mendapatkan banyak ceramah dari tutor pendamping. Mereka diminta banyak praktek; memilah kopi, mengenali jenis kopi, melakukan roasting, sampai dengan mencicipi kopi hasil racikan peserta sendiri dengan berbagai teknik yang diajarkan.

Kegiatan ini dipandu oleh Tim BUM Desa Kampus Kopi. Untuk tahap awal, kegiatan ini diikuti oleh 10 orang generasi muda NU di Boyolali. Dilaksanakan dari pukul 08.30 pagi sampai dengan 16.00 WIB.

Ketua Lakpesdam NU Boyolali Muslich yang juga sebagai inisiator kegiatan mengatakan, kegiatan pelatihan menyeduh kopi meski terkesan sederhana, tetapi akan sangat ampuh dan membekas bagi para peserta.

"Kopi menjadi sarana untuk saling bertemu dan berbagi. Kopi juga menjadi media belajar, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman," ucapnya.


Menurutnya, kopi tidak sekadar terkait dengan minuman yang dikonsumsi belaka. Kopi bisa mencairkan kebekuan relasi, kekakuan pandangan, dan membuyarkan cara pandang sempit. Di sinilah kopi berperan dalam konteks turut menjadi sarana untuk mendorong moderasi beragama.



                                                      berdialog dengan petani kopi

Sementara itu, perwakilan dari UIN Raden Mas Said Surakarta Nur Rohman menyampaikan bahwa pihak kampus sangat mendorong proses-proses kreatif terjadi di masyarakat. Sebagai garda depan akademik, Nur Rohman menyampaikan bahwa tantangan moderasi beragama tidaklah ringan.

Beberapa penelitian yg dilakukan PPM-PIN UIN Surakarta menunjukkan bahwa sebagian anak muda di Surakarta ragu terhadap Pancasila sebagai dasar negara. Ini tentu miris. “Kerja sama dengan Lakpesdam NU Boyolali ini sangat penting dan kami berharap agar ke depan kolaborasi bermakna seperti ini akan terus dibangun,” paparnya.

Tindak Lanjut

Salah satu testimoni menarik dari peserta coffee trail dan edukasi kopi Dedi. Kepada NU Online Jateng, Jumat (4/3) menyatakan kegiatan pelatihan menyeduh kopi sangat berguna, apalagi bagi mereka yang ingin serius menekuni dunia kopi. Ia berharap agar ada pelatihan lanjutan untuk dapat lebih mematangkan segenap materi yang telah dipelajari.

"Kami tidak menyangka kegiatannya luar biasa menarik. Dari rumah kami sudah siapkan kertas dan bolpen untuk mencatat segenap materi yang akan disampaikan oleh tutor. Ternyata kami yang harus banyak bekerja dan belajar secara langsung, kegiatan ini keren banget," kata Dedi.

Dedi juga sangat mengapresiasi gagasan Lakpesdam NU Boyolali dan UIN Raden Mas Said yang didukung BUM Desa Kampus ini. Ke depan, ia berharap kegiatan ini dibuat lebih banyak, berkesinambungan dengan sasaran peserta yang lebih beragam.

Penulis: Ajie Najmuddin
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru