Pesantren

Pembukaan Pengajian Kilatan di Pesantren An-Nawawi Purworejo: Menyambut Ramadan dengan Semangat Istiqamah

Senin, 3 Maret 2025 | 08:00 WIB

Pembukaan Pengajian Kilatan di Pesantren An-Nawawi Purworejo: Menyambut Ramadan dengan Semangat Istiqamah

Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Purworejo, resmi membuka Pengajian Kilatan Ramadan 1446 H/2025 M pada Sabtu Pahing, (1/3/2025).

Purworejo, NU Online Jateng 

Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Purworejo, resmi membuka Pengajian Kilatan Ramadan 1446 H/2025 M pada Sabtu Pahing, (1/3/2025). Kegiatan ini akan berlangsung selama setengah bulan Ramadan dan diikuti oleh santri dari internal pesantren maupun dari luar.


Acara pembukaan dihadiri oleh jajaran pengurus pesantren, dewan asatidz, serta para santri. Ketua Panitia Kilatan, Hikam Fauzi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengajian kilatan ini merupakan momentum bagi para santri untuk mengisi Ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat. Ia juga menegaskan bahwa selama pelaksanaan Kilatan, seluruh peraturan pesantren tetap berlaku.


"Jadwal pengajian kitab yang akan berlangsung dari ba'da Subuh hingga pukul 12 malam," ujarnya.


Beberapa kitab yang dikaji dalam pengajian ini antara lain Jawahir Al-Bukhari yang akan disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, KH Achmad Chalwani, Ta’limul Muta’allim oleh KH R M Maulana Alwi, serta Diyaul Ummah oleh Salik Iqtafa. Secara keseluruhan, terdapat 57 kitab yang akan dikaji dalam pengajian kilatan tahun ini.


Sementara itu, Ketua Yayasan An-Nawawi, KH R M Maulana Alwi, mengingatkan bahwa kehadiran Ramadan merupakan hasil dari doa yang dipanjatkan sejak bulan Rajab dan Sya’ban:


"اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ"


"Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan."


Ia mengajak para santri untuk menyambut bulan suci dengan maksimal, tidak hanya dengan ibadah wajib tetapi juga dengan mengikuti pengajian dan menghindari kebiasaan tidur berlebihan. Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga adab dalam beribadah, termasuk saat menjawab amin dalam shalat tarawih dan merespons bilal tarawih dengan penuh khidmat.


Dalam kesempatan yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, KH Achmad Chalwani, mengingatkan para santri tentang pentingnya istiqamah dalam menuntut ilmu dan beribadah. Ia mengutip maqalah:

"مَنْ جَدَّ وَجَدَ"

 

"Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil."


Ia juga menegaskan bahwa istiqamah lebih utama dibandingkan seribu karamah, sebagaimana disebutkan dalam hadis:

"الِاسْتِقَامَةُ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ كَرَامَةٍ"
 

"Istiqamah lebih baik daripada seribu karamah."


Lebih lanjut, KH Achmad Chalwani mengingatkan bahwa Ramadan adalah bulan panen pahala. 


"Rajab sebagai bulan menanam, Sya’ban sebagai bulan menyiram, dan Ramadan sebagai waktu memanen. Oleh karena itu, para santri untuk memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.


Menjelang libur pesantren, ia juga memberikan ijazah doa membaca Surah Al-Falaq sebanyak tujuh kali menjelang Maghrib, yang diyakini dapat melancarkan rezeki, tetapi tetap harus diiringi dengan usaha sebagaimana disebutkan dalam dalil:


"حَرِّكْ يَدَكَ اُنْزِلْ عَلَيْكَ الرِّزْقَ"


"Gerakkanlah tanganmu (bekerjalah), maka rezekimu akan turun kepadamu."


Selain itu, ia juga berpesan kepada para santri untuk selalu membaca Surah Al-Ikhlas sekali sebelum masuk rumah agar keberkahan rezeki tetap terjaga.


KH Achmad Chalwani juga mengingatkan bahwa umat Islam harus selektif dalam memilih pesantren dan ormas keagamaan, memastikan bahwa lembaga tersebut berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah.


"Nahdlatul Ulama didirikan dengan kesepakatan para ulama besar, berbeda dengan beberapa ormas lain yang muncul tanpa konsensus ulama," ungkapnya.


Acara pembukaan Pengajian Kilatan kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH Achmad Chalwani. Dengan dimulainya pengajian ini, para santri diharapkan dapat memanfaatkan bulan suci Ramadan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan keilmuan mereka.