Mengenang 7 Hari Wafatnya Gus Alamudin Dimyati Rois, Keluarga Ungkap Penerusnya Untuk Keberlanjutan Pesantren Al Fadllu
Kamis, 15 Mei 2025 | 05:45 WIB
Nazlal Firdaus Kurniawan
Penulis
Kendal, NU Online Jateng
Malam ketujuh wafatnya almaghfurlah KH Alamudin Bahrul Atho atau yang akrab disapa Gus Alamudin Dimyati Rois diperingati dengan penuh kekhidmatan di Pondok Pesantren Al Fadllu wal Fadhilah, Djagalan, Kaliwungu, Kendal, Selasa (13/5/2025).
KH Sholahuddin Humaidullah, selaku pihak keluarga yang dituakan, menyampaikan sambutan mewakili keluarga besar. Dalam keterangannya, Gus Alam merupakan keponakannya secara nasab. Ibunda Gus Alam, yakni Umi Nyai Hj Tho'ah Dimyati Rois, adalah putri dari adik kandung KH Humaidullah, ayahanda KH Sholahuddin.
“Umi Nyai Hj Tho’ah menitipkan pesan kepada kami semua tentang keberlanjutan perjuangan pondok pesantren yang telah dirintis bersama Syaikhona KH Dimyati Rois dan Gus Alam. Pesantren Al Fadllu wal Fadhilah, Al Fadllu 2, 3, 4, dan 7 akan tetap berlanjut sebagaimana harapan beliau,” terang Gus Sholah, sapaannya.
Dalam struktur kepengasuhan, Umi Nyai Hj Tho’ah Dimyati Rois tercatat sebagai pengasuh utama di seluruh cabang pondok. Di pondok induk, pesantren Al Fadllu wal Fadhilah, jajaran pengasuh meliputi Gus Fadlullah Al Athos, Gus Abdul Aziz, KH Hilmi, dan KH Abu Khafsin Almuktafa, dengan dewan penasehat antara lain Gus Qomaruzzaman, Gus Thoha Mubarok, Gus Husni Mubarok, dan Gus Muhammad Iqbal.
Untuk Pesantren Al Fadllu 2 dan Al Fadllu 3, jajaran pengasuh terdiri dari Nyai Hj Tho’ah, Ning Aslikh Rina Ulyaddin (red-istri Gus Alam), Gus Fadlullah, Ning Lama’atus Sobah, dan Gus Hilmi. Sedangkan para penasehat adalah Gus Abdul Aziz, Gus Qomaruzzaman, Gus Thoha Mubarok, Gus Husni Mubarok, Gus Iqbal, dan Gus Abu Khafsin.
Mustasyar PWNU Jawa Tengah ini melanjutkan, adapun pesantren Al Fadllu 4, yang berada di Brebes, dipimpin oleh Nyai Hj Tho’ah bersama Gus Hilmi, Gus Abu Hapsin, dan Ning Lama’atus Sobah, dengan jajaran penasehat yakni Gus Fadlullah, Gus Abdul Aziz, Gus Qomaruzzaman, Gus Thoha Mubarok, Gus Husni Mubarok, Gus Iqbal.
Sedangkan Al Fadllu 7, yang berada di Batam, diasuh oleh Nyai Hj Tho’ah, Gus Fadlullah, Gus Qomaruzzaman, Gus Husni Mubarok, dan Gus Iqbal, serta didampingi penasehat Gus Abdul Aziz, Gus Hilmi, Gus Thoha Mubarok, dan Gus Abu Khafsin.
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Brebes, KH Subhan Makmur, dalam mauidzah hasanahnya menyampaikan pentingnya meneruskan perjuangan orang-orang saleh. Ia mengibaratkan perjuangan itu seperti air yang mengalir dari atas ke bawah.
“Air itu turunnya ke bawah, bukan ke atas. Kalau ke atas itu pakai mesin, dan jika mesinnya mati maka airnya tidak akan mancur. Tapi kalau dari atas ke bawah, akan terus mengalir. Demikian pula perjuangan orang tua kita, seperti Gus Alam dan Abah Dimyati Rois, harus terus kita lanjutkan,” ujarnya.
Dirinya juga berkisah tentang keponakannya, Sahal Mahfudin, yang pada Ramadan 2011 memilih ‘pasaran’ di Abah Dimyati Rois. “Setiap maghrib dijamin makan. Disediakan langsung oleh beliau. Itu saya tiru. Dan ternyata barokahnya luar biasa, rejeki datang terus. Kita itu jangan hanya mendengarkan kisah orang saleh, tapi juga tirulah amalannya,” pesan Kiai Subhan.
Terpopuler
1
Mengenal Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo, Tempat Berlangsungnya Pelantikan JATMAN 2025–2030
2
MI Ma’arif NU Al Falah Karangnongko Klaten Tekankan Pendidikan Karakter dan Hidup Sederhana
3
Sekolah Lansia Qurrota A’yun Hadir di Jatinegara Tegal: Upaya Wujudkan Lansia Bahagia dan Mandiri
4
PMII Pekalongan Dilantik, Tegaskan Komitmen Inklusif dan Kritis Bangun Daerah
5
Perjuangan Mbah Ismail Godo Dapat Dijadikan Nasehat dan Pegangan Berjuang Generasi Penerusnya
6
Cahaya Muharram di Hati Para Ulama
Terkini
Lihat Semua