Pendidikan Islam

Semarak MAPSI SD Kabupaten Tegal 2024, Ajang Pembinaan Karakter dan Seni Islami yang Inspiratif

Jumat, 25 Oktober 2024 | 15:00 WIB

Semarak MAPSI SD Kabupaten Tegal 2024, Ajang Pembinaan Karakter dan Seni Islami yang Inspiratif

Pembukaan Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) tingkat SD se-Kabupaten Tegal di SD Al Furqon Bimantara Slawi pada Sabtu (19/10/2024). (Foto: Istimewa)

Tegal, NU Online Jateng 

Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) tingkat SD se-Kabupaten Tegal kembali digelar di SD Al Furqon Bimantara Slawi pada Sabtu (19/10/2024). Perlombaan ini diikuti oleh ratusan siswa dari berbagai sekolah dasar di Kabupaten Tegal.


Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Tegal, Suspriyanti mewakili Pj. Bupati Tegal memberikan sambutan hangat kepada para peserta. Ia mengapresiasi semangat yang ditunjukkan oleh para siswa dan dukungan penuh yang diberikan oleh para guru dan orang tua.


"Lomba MAPSI ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga wadah untuk membina karakter siswa melalui pendidikan agama Islam. Melalui kegiatan seperti ini, kita dapat membentuk generasi muda yang cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual," tutur Suspriyanti.


Menurutnya, MAPSI 2024 menjadi momentum penting dalam upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter berbasis keagamaan di lingkungan sekolah dasar. Pemerintah Kabupaten Tegal mendukung penuh kegiatan ini sebagai bagian dari program pengembangan pendidikan yang terintegrasi dengan nilai-nilai religius. 


"Ajang seperti ini memperkuat sinergi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun generasi yang berakhlak mulia,” kata dia.


Kabid Pembinaan SD, Mahmudon, dalam sambutannya menjelaskan bahwa MAPSI 2024 mencakup berbagai cabang lomba yang dirancang untuk mengasah kemampuan intelektual dan spiritual siswa. Di antaranya adalah lomba pengetahuan Pendidikan Agama Islam (PAI), Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ), praktik wudhu dan salat, serta keterampilan adzan dan iqamah. Selain itu, ada juga lomba seni Islami seperti tilawatil Qur'an, hifdzil Qur'an, khat Al-Qur'an, kaligrafi, khitbah, macapat Islami, seni komputer Islami, cerita Islami, seni menyanyi lagu religi, dan musik rebana.


Menurut Mahmudon, ajang ini tidak hanya menekankan pada prestasi akademis, tetapi juga memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat seni yang bernilai Islami. 


"Melalui MAPSI, kita memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan diri dalam bentuk seni yang Islami, seperti kaligrafi dan tilawatil Qur'an, yang tidak hanya bernilai seni tetapi juga menjadi bentuk ibadah," jelasnya.


Lebih jauh, Mahmudon menekankan bahwa keterampilan seni yang diperlombakan di ajang MAPSI ini dapat menjadi potensi ekonomi di masa depan.


"Keterampilan seperti kaligrafi dapat dikembangkan menjadi karya seni yang bernilai ekonomis. Ini adalah bagian dari pendidikan karakter yang holistik, di mana kita tidak hanya mendidik siswa secara akademis, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi kehidupan dengan keterampilan yang bermanfaat," tambahnya.


Peserta lomba MAPSI 2024 merupakan siswa-siswa yang telah melalui seleksi ketat di tingkat kecamatan. Mereka adalah juara-juara yang telah membuktikan kemampuannya di ajang lokal dan kini berkompetisi untuk mewakili daerah masing-masing di tingkat kabupaten. Harapannya, para pemenang lomba ini nantinya akan melanjutkan prestasi mereka ke tingkat provinsi, membawa nama baik Kabupaten Tegal.


Selain itu, lomba MAPSI juga menjadi ajang bagi para guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam. 


"Dengan adanya lomba seperti ini, para guru juga terdorong untuk terus berinovasi dalam mengajarkan nilai-nilai agama kepada siswa, baik melalui metode pembelajaran yang interaktif maupun kegiatan ekstrakurikuler yang relevan," ungkap Mahmudon.


Salah satu cabang lomba yang paling menarik perhatian adalah tilawatil Qur'an, di mana peserta tidak hanya diuji dalam kemampuan membaca dengan tajwid yang baik, tetapi juga kemampuan untuk menyampaikan dengan suara yang indah dan penuh penghayatan. Para peserta dari berbagai sekolah menampilkan bacaan-bacaan yang penuh kekhusyukan, menciptakan suasana haru dan sakral di arena lomba.


Kegiatan lomba diwarnai dengan semangat kompetisi yang tinggi, namun tetap mengedepankan nilai sportivitas dan kebersamaan. Para siswa tampak bersemangat mengikuti setiap cabang lomba, sementara para guru dan orang tua memberikan dukungan moril yang luar biasa.