• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 12 Mei 2024

Opini

NU dan Gerakan Ekonomi Nahdliyin

NU dan Gerakan Ekonomi Nahdliyin
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Nahdlatul Ulama atau sering disingkat sebagai NU suatu organisasi besar dalam dunia muslim. Di mana 50% lebih masyarakat di Indonesia merupakan pengikut dari organisasi ini. NU juga merupakan merupakan sebuah organisasi ulama tradisionalis dan merupakan organisasi non pemerintahan yang masih bertahan dan mengakar di kalangan masyarakat baik masyarakat bawah maupun sampai masyarakat atas.

 

NU atau kebangkitan ulama terbentuk pada 16 Rajab 1344 Hijriah atau pada bulan nasional terjadi pada 31 Januari 1926. NU dibentuk dan dipimpin oleh KH Muhammad Hasjim Ashari yang merupakan pahlawan nasional yang menjadi tokoh penting dalam gerakan 10 November di Surabaya.

 

Kehadiran NU merupakan salah satu usaha atau bentuk upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni paham Ahlussunnah waljamaah (Aswaja). Di mana dalam ajaran ini menganut paham akan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, NU juga sebagaimana umumnya organisasi-organisasi lainnya baik yang bersifat sosial, budaya, atau keagamaan yang lahir karena munculnya penjajahan dan pada dasarnya salah satu alasan NU dibentuk adalah merupakan sebuah perlawanan masyarakat muslim Indonesia melawan penjajah. 

 

Hal ini tidak semata-mata hanya untuk melawan penjajah saja, namun nyatanya berdirinya NU juga dipengaruhi oleh kondisi politik baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Maka NU menjadi sebuah kebangkitan kesadaran politik yang ditampakkan dalam wujud gerakan organisasi dalam menjawab kepentingan nasional dan dunia Islam pada umumnya.

 

Sebagai sebuah organisasi besar, NU menjadikan tujuan kita bersama sebagai bagian dari golongannya. Khususnya dalam ekonomi, NU melakukan berbagai pembinaan kepada masyarakat lemah seperti petani, nelayan, para usaha-usaha kecil juga industri kecil yang sedang berjalan untuk meningkatkan kembali produktivitasnya. Selain itu juga NU sendiri mendirikan beberapa koperasi yang pada dasarnya benar-benar berdasarkan asas demokrasi juga keadilan sosial dan tentunya sesuai dengan prinsip syariah.

 

 

NU Kaitannya dengan Ekonomi Industri bagi Indonesia

 

Menurut KH Machfudz Siddiq dalam kursus Pengurus Cabang Gresik 8 Muharram 1358 menegaskan bahwa kendala utama kita dalam pemberdayaan masyarakat NU adalah lebih disebabkan oleh mayoritas masyarakat NU yang berada dalam garis kemiskinan yang berada di desa-desa. Dalam mengatasi kemiskinan, pemberdayaan ekonomi menjadi solusi yang ditawarkan akan tetapi dalam setiap pelaksaan kegiatannya dan menjalankan bisnis bagi warga NU yang terpenting adalah pemenuhan syariah di dalamnya. Pemberdayaan ekonomi NU juga masih terhalang oleh kultur dalam pelaksaan bisnis, di mana kebanyakan bahkan mayoritas pebisnis lebih paham akan ekonomi konvensional ketimbang ekonomi syariah. Hal itu menjadi tantangan bagi NU untuk ke depannya bisa memaksimalkan ushanya dalam mengembangkan pemberdayaan ekonomi khususnya ekonomi industri.

 

Realisasinya dalam hal ini bisa dibuktikan pada tahun 1929, NU Pancar Keling mendirikan sebuah koperasi dengan nama Copertie Kaoem Moeslimin (CKM). Barang-barang yang diperjualbelikan dalam koperasi ini adalah barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, rokok, kopi, sabun, pasta gigi, kacang, minyak, dan lain-lain. Tidak hanya mendirikan koperasi, pada tahun 1928 Pengurus Besar NU memutuskan untuk membentuk sebuah badan yang mengurusi persoalan impor barang dari luar negeri dalam penyediaan barang perdagangan pengusaha NU. Sehingga dengan ini diharapakan masyarakat NU lebih mudah melakukan kegiatan usaha kecil yang nantinya didorong untuk menjadi usaha besar seiring bertambahkan tingkat produktivitasnya.

 

Saat ini sudah banyak kegiatan pemberdayaan ekonomi NU khususnya pemberdayaan perdagangan seperti Toko NU. Toko NU dibuat untuk mensejahterakan masyarakat dengan nilai harga yang lebih murah. Hal itu tentunya sangat membantu masyarakat dari kalangan bawah. Toko NU juga sudah mulai tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun sayangnya masih banyak orang yang minim pengetahuan tentang Toko NU ini sehingga masih banyak orang yang berbelanja di toko kapitalis.

 

Semua upaya-upaya yang dilakukan tidak hanya berhenti pada waktu itu saja, akan tetapi upaya dalam pemberdayaan ekonomi pun sampai sekarang masih berlanjut dan dipertahankan. Seiring berkembanya zaman, banyak sekali perubahan-perubahan sistem yang dilakukan untuk tetap mempertahankan apa yang sudah dilakukan. Contohnya pada saat ini, di kala pandemi ini banyak aktivitas yang tidak bisa berjalan dengan lancar diakibatkan oleh virus corona atau Covid-19, di mana virus ini dapat membunuh manusia juga membunuh hewan. Karena hal itulah pemerintah melakukan langkah awal atau kebijakan untuk mengurangi aktivitas masyarakatnya di luar sebagai bentuk dari pencegahan penyebaran virus corona. 

 

Penjelasan tersebut merupakan salah satu faktor berubahnya sistem NU yang mulanya membuka koperasi bisa menjadi tidak biasa dengan sistem jual beli online. Jual beli online pada saat ini banyak diminati oleh para konsumen diakibatkan karna virus corona yang mengharuskan tetap berdiam diri di rumah. Sehingga walaupun aktivitas kita terbatas, akan tetapi usaha dalam pemberdayaan ekonomi NU harus melampaui batas.

 

Selain itu, NU juga memberikan beasiswa terhadap sekolah-sekolah dan universitas NU yang ada di Indonesia. Hal ini sudah berlangsung sejak lama, bahkan tidak ada hentinya. Berbagai jenis beasiswa yang diberikan seperti beasiswa tahfidz, beasiswa prestasi, beasiswa bagi yang kurang mampu, dan lain-lain. Tidak tanggung-tanggung, beasiswa bukan hanya untuk S1 saja namun juga ada beasiswa untuk S2. Adanya dari beasiswa ini adalah untuk investasi di masa yang akan datang. 

 

Diharapkan para mahasiswa atau pelajar yang mendapat beasiswa NU ini bisa menjadi penerus bangsa yang cerdas dan berwawasan luas sehingga dapat memajukan Indonesia dalam semua bidang khususnya dalam bidang ekonomi untuk memajukan perekonomian Indonesia lebih maju dan dapat bersaing dengan negara lain. Meski para sarjana NU ada terjun ke dunia usaha meski sesuai atau tidak sesuai dengan spesialis ilmunya patut kita acungi jempol. Karena dunia ekonomi dan usaha butuh sentuhan para ahli muda NU agar gerakan ekonomi dan usaha nahdliyin terus bergerak dan maju yang pada akhirnya bisa mensejahterakan kaum nahdliyin kapanpun di manapun berada.

 
 

Innayatul Aulia Ayuningtias, mahasiswi Ekonomi Syariah Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung, [email protected]


Opini Terbaru