• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 24 April 2024

Opini

Inisnu Temanggung dan Harapan Warga NU

Inisnu Temanggung dan Harapan Warga NU
Kampus Inisnu Temanggung semula bernama STAINU (Foto: NU Online Jateng/Ibda)
Kampus Inisnu Temanggung semula bernama STAINU (Foto: NU Online Jateng/Ibda)

Pada Selasa 15 Juni 2021, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung resmi beralih bentuk menjadi Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung. Perubahan bentuk ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 324 tahun 2021 tertanggal 12 Maret 2021.

 

Tak hanya Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta (PTKS), namun yang negeri pun bergeliat banyak yang alih bentuk. Ada enam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) resmi alih bentuk menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Dari perubahan ini total UIN di Indonesia kini berjumlah 23. Keenam UIN itu meliputi UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto, UIN Raden Mas Said Surakarta, UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, dan UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

 

Perubahan bentuk menjadi indikator perguruan tinggi itu sehat dan maju. Sebab banyak syarat yang wajib dipenuhi, seperti jumlah program studi, status akreditasi, jumlah dosen tetap dan mahasiswa, juga aspek lain seperti sarana, aset, dan lainnya. Belakangan, perguruan tinggi NU kian bergeliat, salah satunya di Jawa Tengah yang sudah berdiri lama adalah STAINU.

 

STAINU Menjadi INISNU

Sebagai orang yang terlibat dalam proses alih bentuk, saya ingat betul proses alih bentuk tersebut. Awal kali pengajuan proposal tahun lalu ada 78 PTKS se-Indonesia yang mengajukan alih bentuk. Dari sekolah tinggi ke institut atau institut ke universitas. Namun ternyata data kami di PD Dikti tidak sehat. Kemudian, inisiasi Ketua Yayasan (BPP Inisnu) Kiai Nur Makhsun, kita membuat tim kecil dengan nama Nguwet Data. Dari tim inilah sebenarnya kerja riil dilakukan karena diawasi langsung oleh Yayasan.

 

Begitu proses sudah jalan, akhirnya dari 78 PTKS itu lolos 7 termasuk STAINU. Namun sampai 12 Maret 2021 hanya lima yang berhasil lolos dan layak mendapat KMA alih bentuk. Selain Inisnu Temanggung, PTKS itu meliputi Institut Agama Islam Muhammad Azim Jambi, Institut Agama Islam Miftahul Ulum Pamekasan, Institut Agama Islam Hasanuddin Pare, dan Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang.

 

Alur usulan itu aslinya sederhana karena hanya ada tujuh tahapan. Mulai dari pendaftaran, persetujuan pendaftaran, melengkapi dokumen persyaratan, verifikasi dan validasi dokumen, penilaian, penerbitan SK, dan publikasi. Selain problem pandemi, yang menjadikan kendala proses itu tersendat karena harus ada visitasi atau asesmen lapangan pada saat tahap penilaian, sebenarnya banyak kendala fundamental.

 

Singkat cerita, STAINU Temanggung berlanjut sampai tahap penilaian, satu-satunya perwakilan PTKS di Jawa Tengah yang lolos. Kala itu, STAINU Temanggung divisitasi untuk dinilai asesor dari BAN PT dan Diktis Kemenag RI. Mereka terdiri atas Prof H Syamsun Niam (IAIN Tulungagung), Sururin  (UIN Syarif Hidayatullah), dan A Rafiq Zainul Mun’im (Diktis Kemenag RI) pada 21 Februari 2021. Kemudian tersiar kabar hasil visitasi itu lolos atau tidak, bergantung asese Keputusan Menteri Agama sehingga pada akhirnya pada 15 Juni 2021 KMA itu benar-benar diserahkan secara resmi.

 

Unik memang. Mengapa? Karena nomenklatur Inisnu hanya ada di Temanggung. Sebelumnya nama Inisnu ada di Kota Ukir yang kini sudah menjadi Unisnu Jepara. Sebab, awalnya ada usul IAINU, namun tim menyepakati namanya Inisnu Temanggung.

 

Kendala dan Temuan

Proses singkat yang dijelaskan di atas tak semulus yang dibayangkan. Sebab, banyak kendala dan kekurangan yang kami alami. Pertama, alih bentuk  mensyaratkan data di PD DIKTI maupun Emis harus sehat 100 persen. Jika data di dua aplikasi ini kacau maka akan menghambat bahkan membuat usulan tertolak. Kedua, dalam instrumen borang alih bentuk tak ada bedanya dengan borang akreditasi 9 kriteria.  Hanya saja, untuk borang alih bentuk semua berupa rencana, konsep, dan program. Jadi yang tertulis hanya konsep atau 'yang akan' bukan 'yang sudah' terjadi. Ketiga, pemenuhan syarat mutlak dan syarat tambahan. Jika syarat mutlak seperti contoh untuk institut harus 6 Prodi dan 50 persen terakreditasi B/Baik Sekali, maka sangat susah alih bentuk tersebut.  Keempat, pola, corak, dan distingsi usulan alih bentuk harus diutamakan. Seperti contoh Inisnu yang memiliki paradigma keilmuan collaboration of science, takatuful ulum, kolaborasi ilmu dengan model paradigma integrasi-kolaborasi, dan metafora Ketupat Ilmu. 

 

Hal ini membuat asesor mengacungi jempol kala visitasi karena tidak semua PTKS memilikinya. Kelima, pemenuhan data pada 9 kriteria di borang memang butuh proses. Mulai dari visi, misi, tujuan dan sasaran, tata pamong, tata kelola dan kerja sama, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, luaran dan capaian tridharma. Semua ini dalam rangka mewujudkan Good University Governance (GUG) sesuai tonggak-tonggak capaian yang dapat dilakukan kampus tersebut.

 

baca jugaSTAINU Temanggung Resmi Jadi Inisnu

 

 

Harapan Warga NU

Saya masih ingat pesan Prof Syamsun Niam, bahwa alih bentuk bukanlah untuk euforia. Namun harus diimbangi dengan pemenuhan kualitas, mutu, dan akreditasi. Minimal ada tiga data pra-pasca alih bentuk yaitu data STAINU, data draft alih bentuk dan data Inisnu. Metode penyimpanannya juga harus ada yang cetak, file di laptop/hardisk, dan diunggah di Google Drive atau di website.

 

Melalui tim yang solid, dukungan PCNU dan BPP Inisnu, kami bersama-sama mewujudkan Inisnu sesuai harapan warga NU. Harapan itu tak bisa kita penuhi semua dengan waktu singkat. Setidaknya harapan itu menjadi mimpi kami. Pertama, target dari PCNU - BPP Inisnu yang harus dicapai pengelola adalah menjadi Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) pada 2024. Kedua, harapan alumni, kader NU, aktivis IPNU-IPPNU, PMII-Kopri yang menginginkan dibukanya Program Pascasarjana Prodi Magister (S2). Ketiga, membuka Prodi umum. Keempat, adanya penambahan fasilitas seperti gedung/lapangan olahraga, gedung serbaguna, dan fasilitas lain.

 

Saya kira ini yang kami tangkap. Namun aslinya banyak harapan yang lebih fundamental. Kita dapat memetakan harapan itu dengan realitas atau modal yang dimiliki. Pertama, enam Prodi sudah terakreditasi. Kini tinggal menunggu asemen lapangan untuk APT. Kedua, tim pengusul Prodi baru sudah kami buat. Tahun ini segera dilakukan realisasi.

 

Ketiga, Prodi umum akan dipenuhi BPP Inisnu/Yaptinu melalui pembukaan Politeknik NU setelah alih kelola Akper Al-Kautsar Temanggung. Keempat, pemenuhan fasilitas akan terwujud melalui banyak usaha dan jaringan yang dibangun PCNU maupun BPP Insnu. Kelima, beasiswa untuk warga NU lewat berbagai jejaring dan program 'orang tua asuh' juga stragis menguatkan rasa memiliki terhadap Inisnu.

 

Sebagai pengelola, kami berharap alih bentuk ini juga mengubah paradigma para dosen, tendik, mahasiswa, dan alumni. Inisnu Temanggung memiliki model paradigma keilmuan integrasi-kolaborasi dan metafora Ketupat Ilmu. Tentu ini menjadi distingsi dan harus segera diimplementasikan.

 

Tahapan perubahan tentu akan sangat strategis dimulai dari pembenahan tata pamong, tata kelola, manajemen, SDM, kurikulum, keuangan, sarpras, penelitian, pengabdian, dan luaran. Tahapan ini akan kami lakukan sesuai prinsip 'menjaga tradisi lama yang baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik'. Hal ini tentu menjadi amanat bagi pengelola dalam menjalankan kampus yang didirikan almagfurlah KH Abdul Hadi Sofwan kala itu.

 

Dengan berharap dapat menjadi Good University Governance, pusat tridharma perguruan tinggi NU di Jawa Tengah dan Nusantara, Inisnu Temanggung ke depan berkomitmen menjadi perguruan tinggi NU yang lebih baik lagi. Sebab, jika tidak Inisnu siapa lagi?


 

Hamidulloh Ibda, dosen dan PJs Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung


Opini Terbaru