Cilacap, NU Online Jateng
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (Unugha) Cilacap Amin Syukron meninggal dunia pada Selasa (26/1) sekitar pukul 17.20 WIB.
Unugha Cilacap pun berduka. Amin Syukron menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya di Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap setelah karena penyakit diabetes akut selama lebih kurang 1 tahun.
Hal ini disampaikan oleh Dosen Fakultas Ekonomi Unugha Priyo Anggoro. "Beliau memang sudah lama menderita diabetes. Tetapi yang paling parah ya setahun terakhir ini. Selama setahun ini beliau menjalani pengobatan," katanya.
Berita duka dengan cepat menyebar melalui Whatsapp. Ucapan bela sungkawa diunggah di akun media sosial Pembantu Rektor (Purek) 3 Shoiman Nawawi. Dalam Statusnya, Shoiman Nawawi mengunggah beberapa foto berisi momen kebersamaan dengan sosok almarhum Amin Syukron disertai caption 'Husnul khatimah Amin Syukron... aamiin, engkau kader terbaik Unugha Cilacap'.
Priyo Anggoro menyebut, Amin Syukron sebagai salah satu dosen dan pejabat kampus yang sangat aktif dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Penelitian dan pengabdiannya pada masyarakat ia rangkum dalam banyak karya tulis, baik jurnal maupun buku. Ide-idenya terlihat inovatif.
"Beliau dosen yang meletakkan dasar-dasar penelitian di kampus. Minat dan antusiasmenya di penelitian memotivasi dosen-dosen lainnya hingga sekarang menjadi Unugha yang hebat," tuturnya.
Disampaikan, karir Amin Syukron antara lain, pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Riset Daerah Kabupaten Cilacap. Sebuah organisasi yang berisi para akademisi yang aktif dalam penelitian untuk kemajuan Cilacap. Di lingkungan Unugha Cilacap, Amin Syukron mendedikasikan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan kualitas perguruan tinggi NU di Cilacap tersebut.
Amin Syukron meninggal di umur 36 tahun. Ia meninggalkan seorang istri dan 3 orang putra. "Semoga Allah SWT menempatkan almarhum Amin Syukron di tempat terbaik di sisi-Nya," pungkasnya.
Kontributor: Imam Hamidi Antassalam, Naeli Rokhmah
Editor: M Ngisom Al-Barony
