• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Rais PWNU Jateng: Warga NU Lautan Pengabdian Tak Bertepi 

Rais PWNU Jateng: Warga NU Lautan Pengabdian Tak Bertepi 
Salah satu manfaat gerakan Koin NU yakni bisa membiayai perhelatan Muktamar NU yang baru dilaksanakan di Lampung (Foto: nu online)
Salah satu manfaat gerakan Koin NU yakni bisa membiayai perhelatan Muktamar NU yang baru dilaksanakan di Lampung (Foto: nu online)

Semarang, NU Online Jateng
Jumlah warga Nahdlatul Ulama (NU) yang sangat besar bisa dioptimalkan menjadi ladang dan lautan pengabdian yang luas dan tidak bertepi bagi para kiai dan pengurus NU, lembaga, dan badan otonom di semua tingkatan.


Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh mengatakan, NU itu organisasi besar, tidak ada organisasi dengan jumlah jamaah yang lebih besar daripada NU.


"Harapan saya, kebesaran jamaah itu direkayasa dan dimanfaatkan untuk membangun sebuah kekuatan kemandirian dari dalam atau internal, tidak menggantungkan pada kekuatan eksternal," kata Kiai Ubaid kepada NU Online Jateng di Semarang, Kamis (7/1).


Menurutnya, jika itu bisa dilakukan maka untuk membangun kekuatan organisasi yang mampu memberikan layanan kepada umat tidaklah sulit sekaligus meminimalisir proposal-proposal yang selalu nyaris diandalkan menjadi sumber keuangan untuk membiayai kegiatan.


"Dengan kemandirian itu, NU akan mampu memberi sesuatu kepada yang membutuhkan termasuk kepada pemerintah sekalipun. Bukan sebaliknya NU menjadi pihak yang meminta-minta sesuatu," tegasnya.


Dia mencontohkan NU di Kabupaten Cilacap dapat dijadikan salah satu model dalam upaya membangun kemandirian nahdliyin. Melalui LAZISNU dapat memobilisasi dana sebesar Rp 1,5 Miliar per-bulan lewat gerakan koin NU, sebuah gerakan membangun ekonomi yang dimulai dari bawah. 


"Mereka, sudah mempunyai petugas 1.700 orang. Tiap bulan maksimal 800 juta yang tersalurkan untuk kegiatan sosial, menyantuni janda, fakir miskin, memperbaiki tempat tinggal yang tidak layak, beasiswa anak sekolah dan santri yang mondok di pesantren dan lain-lain," terangnya. 


Dikatakan, dana sisa sebesar Rp600 jutaan akhirnya dialokasikan untuk membngun kantor NU yang megah.  Aset itu selanjutnya dimaksimalkan untuk fasilitas layanan kesehatan berupa klinik.


"Nah kalau itu bisa direalisasikan secara merata di seluruh daerah, NU tidak hanya besar jumlah warganya tetapi juga besar serta luas pengabdiannya. Kalau sudah mandiri apa saja bisa dijalankan," ujarnya.


Ketua PW LAZISNU Jateng H Muhammad Mahsun mengatakan, potensi zakat infak dan sedekah (ZIS) di lingkungan nahdliyin sangat besar dan belum dimaksimalkan termasuk oleh instrumen-instrumen LAZISNU di daerah-daerah.


"Karena itu, kami tidak bosan-bosan melalui PWNU Jateng mendorong kepada cabang-cabang NU agar menggalang potensi ZIS. Selain Cilacap ada beberapa daerah yang sukses memaksimalkan peran ZIS," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru