• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Nasional

MUNAS KONBES NU

Presiden H Joko Widodo Tegaskan Kekuatan NU Luar Biasa

Presiden H Joko Widodo Tegaskan Kekuatan NU Luar Biasa
Presiden RI hadiri pembukaan munas konbes NU di Jakarta (Foto: Dok)
Presiden RI hadiri pembukaan munas konbes NU di Jakarta (Foto: Dok)

Jakarta, NU Online Jateng
Presiden Republik Indonesia (RI) H Joko Widodo menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) sebuah organisasi yang sangat kuat dan luar biasa. Jumlah anggotanya tersebar di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Kekuatan besar ini perlu dikonsolidasikan, karena itu perlu ditingkatkan kualitasnya.


"Kita menyadari warga NU di akar rumput perlu didukung. Karena itu pemerintah menyambut baik program Gerakan Keluarga Maslahat (GKM) NU," ujarnya.


Penegasan Presiden RI itu disampaikan saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU tahun 2023 di Pesantren Al-Hamidiyah, Jakarta Senin (18/9/2023) pagi.

 
Disampaikan, ada Nahdliyin muda yang sedang belajar teknologi, belajar dunia ilmu masa depan, tanpa kehilangan jatidirinya sebagai Nahdliyin. Mereka harus menjadi bagian dari Nahdliyin dalam berperan membangun bangsa.


Dikatakan, pemerintah mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Nahdlatul Ulama (NU). Salah satunya yang disampaikan Gus Yahya, yaitu UNU (Universitas NU) di Yogyakarta, milik PBNU yang membangun gedung setinggi 9 lantai, gedungnya 9 lantai," kata Jokowi.


"Tinggi 9 lantai itu penting. Saya saat itu tidak mau dinego, harus 9 lantai. Sebab, angka 9 itu penting untuk NU. NU itu bintang 9. Sembilan itu Wali Songo. Sanga itu kan sembilan," katanya.
 


Jokowi menyebut, gedung telah selesai dibangun dan saat ini sedang pelengkapan furnitur untuk interior gedung. Meski begitu, gedung tersebut sudah digunakan. "Artinya ini produktif, belum diresmikan sudah digunakan," ucapnya.


Di luar soal gedung, Jokowi menekankan UNU Yogyakarta juga mesti mempunyai program sehingga dapat menjadi lokomotif yang menarik banyak lembaga pendidikan NU untuk belajar ilmu pengetahuan teknologi. "Untuk bersaing menjadi tenaga profesional, untuk bersaing menjadi entrepreneur/pengusaha, dan tetap berakar kuat pada nilai-nilai NU," terangnya.


Rais Aam PBNU KH Miftakhul Ahyar menyampaikan, sepertinya semua yang hadir menunggu instruksi. "Bagaimana baiknya, disampaikan atau tidak ya? KPU belum mengumumkan secara resmi calon dalam pemilu mendatang, sabar," kelakarnya.


Menurutnya, NU mempunyai kewaspadaan yang sekarang sangat menipis. "Dan ini merupakan sunatullah. Agama saja, setiap seratus tahun membutuhkan para pembaharu," terangnya.


Dikatakan, agama datang dalam keadaan asing. Kemudian kembali asing. Dari asing yang pertama dan kedua ada kemapanan. Dalam kemapanan inilah banyak yang lupa berkurang kewaspadaannya tanpa disadari.


"Karena itu perlu difahami bersama, mengapa PBNU sangat kencang dalam menerapkan kedisiplinan. Apalagi NU adalah jamiyah yang menjadi kesepakatan maka taslim dengan menerima keputusan serta mendukung pelaksanaannya," pungkasnya.


Pengirim: Insan Al-Huda


Nasional Terbaru