Nasional

Lesbumi PBNU dan JATMAN NU Gelar Pagelaran Budaya Peringati Harlah NU ke-102

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:00 WIB

Lesbumi PBNU dan JATMAN NU Gelar Pagelaran Budaya Peringati Harlah NU ke-102

Pagelaran budaya dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 di Komplek Pondok Pesantren At-Taufiqy dan Kampus YMI, Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.

Pekalongan, NU Online Jateng

Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lesbumi PBNU) dan Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN) NU sukses menggelar pagelaran budaya dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-102.


Acara yang berlangsung pada Selasa-Rabu (28-29/1/2025) ini menghadirkan beragam kesenian tradisional, religi, dan kontemporer. Kegiatan yang berlangsung di Komplek Pondok Pesantren At-Taufiqy dan Kampus YMI, Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.


Ketua Lesbumi PWNU Jawa Tengah, Abdul Ghani, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk syukur atas perjalanan NU selama 102 tahun dalam mengabdi kepada masyarakat dan bangsa.


"Bismillah kita berkhidmat, dan kulo selalu yakin bahwasanya lewat jalur seni budaya ini adalah perjuangan yang tidak mudah, tidak sia-sia, tetapi ini perjuangan besar yang justru Insyaallah akan mengubah bangsa dan negara ini menuju bangsa yang jaya," ujarnya.


Dalam sambutannya, Ghani juga menekankan pentingnya mengenalkan seni dan budaya kepada generasi muda sejak dini agar mereka memahami kearifan lokal dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.


"Lewat seni dan budaya, kita bisa menanamkan karakter kepada generasi bangsa ini, tentang kearifan lokal, tentang seni budaya yang kita miliki yang sangat adiluhung, dan ini perlu ditanamkan sejak dini," jelasnya.


Di akhir sambutannya, Abdul Ghani meminta doa restu agar segala ikhtiar yang dilakukan dapat berjalan lancar dan menjadi jalan untuk berkhidmat melalui Nahdlatul Ulama.


"Sekali lagi, kulo nyuwun doa pangestu dari semuanya, kita berjuang bersama di mana pun rencang-rencang sedulur semua, yang dari Lesbumi, dari seluruh wilayah dan daerah, kita berkhidmat bersama melalui Nahdlatul Ulama," pungkasnya.


Pagelaran ini menjadi panggung bagi para seniman dan budayawan dari berbagai daerah untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Di antara penampilan yang menarik perhatian adalah kelompok wayang sadat, yang menggabungkan seni wayang dengan lantunan shalawat, serta kolaborasi musik antara gamelan Jawa dan unsur musik Tionghoa.


Pagelaran budaya ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi momentum refleksi atas peran NU dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa.