Batang, NU Online Jateng
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa ,ebesaran NU wajib kita syukuri. Kita harus melihat kebesaran NU ini sebagai bagian dari tanggung jawab kita untuk merawatnya dan meneruskan cita-cita luhur para muassis," tegasnya di Apel Akbar Ansor dan Fatayat Batang, di Alun-alun Kabupaten Batang pada Ahad (11/12/2023).
Gus Yaqut panggilan akrabnya yang juga Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) itu menyampaikan, kader-kader NU harus turut andil dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, hanya di Indonesia organisasi masyarakat dengan jumlah keanggotaan sangat besar yang tidak berpikir untuk melakukan kudeta.
"Di negara lain ormas sebesar NU pasti kepikiran untuk merebut kekuasan. Tapi kader-kader NU tidak pernah berpikir seperti itu. Di kepala kader-kader NU yang ada hanya bagaimana menjaga negara ini sebagai warisan dari para muassis NU," terangnya.
Dirinya berpesan, menjelang pemilihan umum (Pemilu) ini, para kader untuk tidak membawa Ansor secara organisasi ke ranah politik praktis. "Kader Ansor jangan tercerai berai," pintanya.
Dirinya mengapresiasi dan mengaku salut atas kekompakan Ansor, Banser Fatayat, dan Garda Fatayat (Garfa) Kabupaten Batang. "Ini akan menjadi kenangan luar biasa bagi saya. Karena di depan saya tampil generasi muda penerus NU yang luar biasa," ungkapnya.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly berpesan, kader Ansor harus kompak. Gus Sholah mengibaratkan bahwa kader-kader Ansor itu seperti satu tubuh. "Kader Ansor tidak boleh membiarkan sahabatnya berjuang sendirian," pesannya.
Ketua PC GP Ansor Batang H Maulana Yusup kepada NU Online Jateng, Rabu (13/12/2023) menjelaskan, kegiatan apel akbar di Alun-Alun Batang merupakan rangkaian kunjungan Gus Yaqut saat meresmikan Gedung Ansor Batang.
"Alhamdulillah, kedua acara yang dihadiri Gus Ketum berjalan dengan lancar. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan Ansor di Batang," pungkasnya.
Kontributor: Zaim Ahya
