Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdullah kafabihi Mahrus Ali saat berbicara pada Haul Akbar Ploso yang digelar di Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Mojo, Kediri, pada Ahad (14/7/2024).. (Foto: tangkapan layar kanal Youtube PP Al Falah Ploso)
Semarang, NU Online Jateng
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdullah kafabihi Mahrus Ali menegaskan bahwa kunci agar umat Islam bisa sukses adalah istiqamah dalam jalan kebaikan. Sebab, mengutip maqalah, istiqamah itu lebih utama ketimbang seribu karamah.
"Kunci sukses adalah istiqamah. Ngajinya istiqamah," katanya saat memberikan ceramah dalam Haul Akbar Ploso yang digelar di Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Mojo, Kediri, pada Ahad (14/7/2024).
Hal tersebut, menurutnya, ditunjukkan oleh para kiai Pondok Pesantren Al-Falah Ploso. Bukan saja istiqamah dalam mendidik para santri, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ilmu agama bagi dzuriyahnya, sejak pendirinya, KH Djazuli Utsman hingga putra-putranya.
"Bahkan dalam mendidik terhadap putra-putranya ini juga istiqamah, mendidik tentang ilmu agama. Dan berhasil," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur itu.
Tidak hanya itu, lanjut Kiai Kafa, para nyai Pondok Pesantren Al-Falah Ploso merupakan sosok yang salehah, qanaah mendampingi kiainya, dan zuhud dalam berkehidupannya.
"Sehingga Pondok Pesantren Ploso membuahkan ulama al-amilin (ulama yang mengamalkan ilmunya), ash-shalihin was shalihat. Barokahnya beliau," terangnya.
Kiai Kafa juga menegaskan konsistensi Pesantren Ploso bukan saja dari kiai dan nyainya, melainkan juga dari kurikulumnya yang tetap mempertahankan sistem dan metode pengajian salaf.
"Pondok Ploso punya kelebihan pula konsisten dengan pendidikan salaf, ngaji kitab kuning ini tidak bisa ditawar," katanya.
Hal lain yang membuat Pondok Pesantren Al-Falah Ploso istimewa karena menggabungkan antara ilmu dan akhlak. Kiai Kafa melihat secara langsugn akhlak santri Ploso sangat luar biasa dan menunjukkan ketakzimannya pada kiai-kiai. Hal ini ia alami sendiri saat Pondok Pesantren Lirboyo mengadakan khataman kitab Sahih Muslim mengingat di antaranya terdapat seorang santri Ploso, bahkan khadim dari KH Nurul Huda Djazuli.
Oleh karena itu, ia berharap keberkahan masyayikh Pondok Pesantren Ploso dengan keistiqamahannya dalam memberikan pengajian kepada masyarakat. “Mudah-mudahan Pondok Ploso diberi oleh Allah barakah dan manfaat, santri-santrinya minas shalihin was shalihat, dan kita yang datang mendapatkan barokah,” pungkasnya.
Pengirim: Nur Laila S
Terpopuler
1
Amalan yang Dilakukan pada Malam Nisfu Sya’ban
2
Doa Mustajab di Malam Nisfu Sya’ban yang Dibaca Syekh Abdul Qadir Al-Jilani
3
Muslimat NU Rayakan Nisfu Syaban di Kongres Ke-18 dengan Pemberian Ijazah Amalan
4
Kiai Aniq Muhammadun: Jangkar Fiqh NU , Sang Penjaga Tradisi
5
Rutinan Muslimat-Fatayat Padasari: Semangat Berjam’iyah Sambut Ramadhan
6
Pengukuhan Ranting Fatayat NU Juwiring Klaten, Awal Berkhidmah dan Mendakwahkan Islam Ahlusunah wal Jama’ah
