Kesolidan dan Keistiqamahan Jadi Kunci Suksesnya Sebuah Organisasi
Karanganyar, NU Online Jateng
Sekitar 66 Tahun yang lalu, lebih tepatnya pada tanggal 24 Februari 1954 dan 2 Maret 1955 terbentuklah sebuah organisasi pelajar Nahdlatul Ulama di Indonesia. Organisasi yang kini dikenal dengan nama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) tersebut menjadi awal mula tonggak perjuangan para pelajar untuk senantiasa mengamalkan ajaran Ahlussunah wal jamaah (Aswaja).
Berkaca dari proses lahirnya IPNU dan IPPNU itulah, maka sudah semestinya ajaran Aswaja tidak hanya diamalkan secara individu namun juga perlu dioganisir dalam tataran jamaah dan jamiyah.
“Ketika Aswaja dapat diorganisir secara solid dan tertata, maka ajaran Aswaja bisa digerakkan secara cepat dan bisa terlindung dari berbagai macam ancaman, seperti liberalisme, penjajahan, dan terorisme,” terang Dosen UNU Surakarta, Ahmad Rosyidi, pada acara puncak Harlah Pelajar NU di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Ahad (14/3) lalu.
Selain solid dan tertata, kunci keberhasilan dari sebuah gerakan yakni adanya kemampuan untuk bertahan di semua zaman. “Maka, keistiqamahan ini menjadi sangat penting, agar gerakan kita tidak tergerus oleh arus zaman,” kata dia.
Para Kader Pelajar NU di Kab. Karanganyar (Dok. Istimewa)
Acara yang bertempat di kantor PCNU Kabupaten Karanganyar tersebut berjalan dengan lancar. Perwakilan kader IPNU IPPNU pada setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) serta Pimpinan Komisariat (PK) se-Kabupaten Karanganyar juga turut serta memeriahkan acara tersebut.
Sebelum acara sarasehan berlangsung, diadakan pemotongan tumpeng sebagai simbolis Harlah serta menjadi pembuka pada acara siang hari itu . Tema yang diangkat dari acara sarasehan ini adalah ‘Aswaja dan Kebangsaan’.
Ketua Pimpinan Cabang IPNU Karanganyar Gifari Ilham berharap melalui kegiatan sarasehan dalam rangka menyambut Harlah IPNU dan IPPNU ini, dapat menumbuhkan semangat para kader.
"Dari acara tersebut diharapkan dapat menumbuhkan semangat untuk Rekan Rekanita dan menjadi bekal agar bisa mengembangkan IPNU IPPNU di daerah masing-masing," ucap Gifari Ilham.
Kontributor: Salwa, Tika
Editor: Ajie Najmuddin
