• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Nasional

HARLAH KE-62 PMII

Harlah PMII, 8 Komisariat Bahas Arah Gerak dan Tantangan di Kampus Negeri

Harlah PMII, 8 Komisariat Bahas Arah Gerak dan Tantangan di Kampus Negeri
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Solo, NU Online Jateng
Beberapa fakta dari hasil penelitian mengatakan bahwa potensi jumlah mahasiswa yang berlatar belakang dari kalangan nahdliyin cukup besar, semisal mahasiswa yang ada di Universitas Indonesia (UI).

“Sekitar 70% mahasiswa UI berasal dari Jakarta dan sekitar 80% penduduk Jakarta memiliki latar belakang kultural nahdliyin. Namun tidak semua mahasiswa nahdliyin di UI mau mengakui bahwa diri mereka NU meski amaliyah mereka sangatlah Nahdliyin,” ungkap Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UI, Raditya Chavvah, Ahad (17/4).

Ditambahkan, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia identik dengan keberagaman ideologi, suku, latar belakang, ras, dan agama. Oleh karena itu, hal ini menjadi peluang bagi organisasi seperti PMII, yang memiliki nilai-nilai moderat dan toleran.

"PMII dengan landasan Aswaja An-Nahdliyah harus mampu hadir dan ikut mewarnai gerakan mahasiswa di berbagai PTN Indonesia meskipun mengalami beberapa kendala," kata Raditya pada acara diskusi bertajuk '62 Tahun PMII, Arah Gerak dan Tantangan di PTN'.

Diskusi yang diselenggarakan via daring oleh Biro Kajian PMII Universitas Gadjah Mada (UGM) ini diikuti 8 Komisariat dari berbagai daerah. Selain UI dan UGM, enam komisariat lain yang bergabung yakni PMII Komisariat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Yogyakarta, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dan Universitas Brawijaya (UB) Malang.  

Menyinggung soal potensi mahasiswa nahdliyin di PTN, Ketua PMII Unair Abdurrahman Adeb mengatakan, jika mahasiswa NU di kampus umum daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah, mayoritas merupakan NU secara kultural dan amaliyah saja, maka cukup berbeda dengan mahasiswa NU di kampus umum daerah Jawa Timur.

"Berdasarkan data dari PW ISNU pada tahun 2013, terdapat 24.487.914 warga NU di Jawa Timur. Sedangkan jumlah masyarakat Jawa Timur pada tahun 2014 yaitu 38.610.200 jiwa sehingga pada tahun 2013/2014 di Jawa Timur terdapat sekitar 63% oranf NU di Jawa Timur," paparnya.

Meskipun lanjut Adeb, data jumlah warga NU di Jawa Timur dari PW ISNU sudah cukup lama, sehingga saat ini tentu jumlah warga NU di Jawa Timur sudah berubah.

Berbagi Pengalaman

Dalam kesempatan ini, para peserta diskusi 'PMII Talks' saling berbagi informasi antar-komisariat di berbagai kampus negeri, guna membantu dalam penyusunan strategi terbaik di komisariat masing-masing, agar dapat berkembang lebih maksimal.

Semisal yang diceritakan Adeb di lingkup PMII Unair yang berhasil membuat Rayon Kesehatan Airlangga, yang menaungi mahasiswa dari berbagai ranah kesehatan yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Keperawatan.

"Tentu sudah bukan hal baru jika mahasiswa kesehatan terkenal sibuk dengan tugas kuliah, namun bukan berarti para anggota dan kader di Rayon Kesehatan Airlangga berhenti mengabdi kepada masyarakat," kata dia.

Pada proses awal berdirinya rayon ini tentu tidak mudah. Namun, proses tidak mengkhianati hasil. Lambat laun, dari yang sedikit, lalu makin berkembang dan mampu mengadakan bakti sosial di masyarakat seperti donor darah.

Ketua PMII ITS Vanda Fitriyanah kepada NU Online Jateng, Rabu (20/4) mengisahkan beberapa kendala aktivitas kader PMII di ITS. Menurutnya, anggota dan kader PMII di ITS lebih suka mengadakan acara di malam hari mengingat bahwa ranah keilmuan mahasiswa ITS mayoritas merupakan Sains dan Teknologi (Saintek) sehingga sudah terlalu disibukkan dengan tugas kuliah atau praktikum.

“Biasanya sekretariat kami lebih ramai di atas jam 10 dan kami lebih sering mengadakan acara jam 10 malam sesudah para anggota selesai dengan tugas kuliah mereka seperti praktikum, lab, atau kerja kelompok,” ucapnya.

Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin Ketua PMII Undip Muthahary. "Mari kita kirimkan hadiah Al-Fatihah kepada para tokoh pendiri PMII," ajaknya.

Pengirim: Silvia Rahmawati NR


Nasional Terbaru