• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 8 Mei 2024

Nasional

Gus Mus: Kiai Syahid Teladan dalam Mengekspresikan Syukur

Gus Mus: Kiai Syahid Teladan dalam Mengekspresikan Syukur
KH A. Mustofa Bisri menyampaikan ceramah dalam acara Tahlil Tahunan KH A. Syahid Sholihun, Kemadu, Rembang (Dok. NU Online Jateng/ Abdullah Faiz)
KH A. Mustofa Bisri menyampaikan ceramah dalam acara Tahlil Tahunan KH A. Syahid Sholihun, Kemadu, Rembang (Dok. NU Online Jateng/ Abdullah Faiz)

Rembang, NU Online Jateng

Pondok Pesantren Alhamdulillah Kemadu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menggelar kegiatan peringatan Tahlil Tahunan ke-27 KH A.Syahid Sholihun dan Ibu Nyai Hj Shofiyah Syahid, Selasa (2/3).

 

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) berkesempatan untuk memberikan mauidhah hasanah di penghujung acara tersebut. Dalam sesi ini, Gus Mus menceritakan perjalanan sosok Kiai Syahid yang penuh dengan kesederhanaan dan pandai dalam mengekspresikan rasa syukur. Menurutnya tidak semua orang mampu mensyukuri segala nikmat yang Allah Ta'ala berikan kepada ciptaan-Nya.

 

"Kiai Syahid dalam kehidupannya itu kalau kita perhatikan isinya syukur. Mensyukuri segala macam kehidupan yang diterima olehnya dari Allah Ta'ala, Kalau kita ini mensyukuri anugerah saja kadang kesulitan karena tidak menyadari bahwa itu anugerah," ungkap Gus Mus.

 

Allahu yarham Kiai Syahid merupakan sosok yang patut diteladani dalam hal mengekspresikan rasa syukur. Gus Mus juga menyampaikan bahwa ia adalah salah satu ulama yang sering menyebut hamdalah. Kendati demikian hamdalah menurutnya tidak hanya dzikir yang dapat mendatangkan pahala melainkan juga ekspresi atau wujud terimakasih atas segala nikmat yang sudah diberikan kepadanya.

 

Berawal dari rasa syukur itu, dapat meningkat untuk memiliki rasa kemanusiaan. Kiai Syahid kata Gus Mus upaya mensyukuri nikmat menjadi manusia adalah pandai menjaga kemanusiaan dengan cara menghormati dan memuliakan orang lain, itu artinya ia mengerti arti diciptakannya sebagai manusia.

 

“Beliau bersyukur karena diciptakan sebagai manusia anda bisa melihat ekpresi syukur dari Kiai Syahid itu dengan menjaga kemanusianya bagaimana beliau memanusiakan orang lain,” sambung Gus Mus.

 

Sikap memuliakan orang lain tersebut, dapat tercermin dalam diri Kiai Syahid, misalnya dilihat dari banyaknya tamu yang berdatangan dengan latar belakang yang berbeda. Menurut pengakuan Gus Mus, ia sering mengajak teman-temanya dari mulai sutradara hingga warga Tionghoa untuk bertamu ke kediaman Kiai Syahid. Sesampainya di rumah tampaknya ia menerima mereka tanpa adanya perbedaan.

 

“Setiap kali saya punya tamu dari manapun selalu saya bawa ke Kemadu apalah itu seniman, sutradara ternama, seorang penulis, budayawan saya bawa kesana. Di situ Mbah Syahid sama saja. Ketemu saya, kemudian sutradara ternama, atau ketemu siapa saja beliau sama. Karena beliau prinsipnya memuliakan yang namanya manusia,” pungkasnya.

 

Kontributor: Abdullah Faiz

Editor: Ajie Najmuddin


Nasional Terbaru