• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Gus Idror Maimun Zubair Sampaikan Tiga Hal Teruskan Perjuangan Ulama

Gus Idror Maimun Zubair Sampaikan Tiga Hal Teruskan Perjuangan Ulama
Haul Akbar ke-2 dan Temu Keluarga KH Abu Qorshuddin Abdul Quddus di Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.
Haul Akbar ke-2 dan Temu Keluarga KH Abu Qorshuddin Abdul Quddus di Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Demak, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, Kabupaten Rembang KH Idror Maimun Zubair mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh penerus perjuangan ulama. 


"Pertama niat dan tujuan serta keinginan disertai usaha baik, kedua selalu nyambung hatinya dengan mendoakan sesepuh, dan ketiga dengan sesamanya harus dengan hati yang jernih," ujarnya.


Hal itu disampaikan saat mengisi acara Haul Akbar ke-2 dan Temu Keluarga KH Abu Qorshuddin Abdul Quddus, Ahad (26/6) di Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.


Dikatakan, ketiga hal tersebut jika dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh penerusnya (keturunanya) akan membuahkan hasil yang baik dan sukses dalam meneruskan perjuangan dakwah pendahulunya.


Gus Idror menambahkan, doa kedua orang tua dan juga pendahulunya bisa menjadi kunci kesuksesan seseorang. karena dengan doa dan keridhoan orang tua, maka akan menjadi keridhoan Allah SWT pula untuk mengijabahnya.


“Kesuksesan seseoarang (kiai) biasanya dari doa bapak-bapaknya dan para penduhulunya,” imbuhnya.





KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dzurriyyah dari simbah buyut Nyai Hj Zubaidah istri dari KHR As'ad Syamsul Arifin seusai memimpin tahlil mengatakan bahwa inisiator dan pelopor diadakannya Haul Akbar KH Abu Qorshuddin Abdul Quddus ini adalah Almarhum KH Maimun Zubair Sarang.

 
“Kita tidaklah pantas membangga-banggakan keturunan/nasab beliau tanpa mengikuti jejak perjuangan dan meneladani amal sholihnya dalam mendakwahkan ajaran Islam di Demak pada khususnya,” paparnya.


Gus Azaim menambahkan, kiprah KH Abu Qorshuddin Abdul Quddus sudah dirasakan oleh masyarakat luas baik dalam ranah sosial, budaya, politik, ekonomi, lebih-lebih dalam ranah agama. 


Diceritakan pada zaman kolonial penjajah Belanda saat melakukan proganda dengan mewajibkan setiap khatib memakai bahasa arab dalam berkhutbah Jumat agar umat Islam Jawa tidak mengerti apa yang disampaikan oleh sang khatib, maka KH Abu Qorshuddin Abdul Quddus berani berijtihad untuk mentranslate (menerjemahkan) dengan bahasa ajam (selain bahasa arab) walaupun banyak pertentangan dari para ulama pada saat itu. Hal ini merupakan sebuah ijtihad yang luar biasa manfaatnya, sampai saat ini bisa kita rasakan.


“Untuk itu kepada keturunannya saya mengajak untuk dapat mewarisi perjuangan dan menapaktilasi serta meneladani perjuangannya. Harapan saya, ke depan agar mencatat secara tertulis dengan membuat buku biografi Kiai Abu,” ucapnya.


Salah satu panitia Kiai Ali Mashar Noor kepada NU Online Jateng, Selasa (28/6/2022) menyampaikan terima kasih atas dorongan semua keluarga keturunan Simbah KH Abu Qorshuddin Abdul Quddus, karena kegiatan ini berjalan dengan lancar dan berharap tetap kompak untuk selalu menjaga tali silaturahim.


“Alhamdulillah sebagian besar keluarga besar Simbah Abu Qorshuddin Abdul Quddus bisa hadir dan mendengarkan sekelumit sejarah beliau. Harapannnya semoga membawa keberkahan dan kemuliaan bagi masyarakat Morodemak khususnya dan Demak umumnya,” pungkasnya.


Haul Akbar yang dihadiri ratusan keluarga keturunan KH Abu Qorshuddin Abdul Quddus datang dari berbagai daerah seperti Madura, Banyuwangi, Gresik, Semarang, Demak dan lain-lain. 


Pengirim: Ben Zabidy


Nasional Terbaru