• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Debat Calon Ketua IPNU, Calon Asal Jateng Tekankan Sinergitas Pengkaderan Pelajar

Debat Calon Ketua IPNU, Calon Asal Jateng Tekankan Sinergitas Pengkaderan Pelajar
Acara debat calon Ketua PP IPNU putaran ke-2 (Dok. istimewa)
Acara debat calon Ketua PP IPNU putaran ke-2 (Dok. istimewa)

Semarang, NU Online Jateng
Kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Tengah Agil Nuruzuman menjadi salah satu kandidat Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPNU masa khidmat 2022-2025. Ia akan bersaing dengan kandidat lainnya yakni Agus Suherman Tanjung (Sumsel), Husni Mubarak (Jabar), Muhammad Ishomuddin Haidar (Jatim), Sulkifli (Sulsel), dan Aufar Hadi (Jakarta).

Calon Ketua Umum PP IPNU Agil Nuruzaman menyampaikan, menjadi sebuah masalah ketika lembaga pendidikan berbasis NU tidak bisa menerima IPNU dan IPPNU.

“Saya sendiri kadang bingung, ada sekolah NU tapi tidak bisa menerima IPNU-IPPNU. Justru mereka itu ragu dengan kami. Tetapi bagi saya, yang harus ragu dengan mereka itu malah kita,” terang Agil, sebagaimana dikutip dari tayangan Youtube TVNU berjudul Debat Calon Ketua Umum PP IPNU 2022-2025 Putaran ke-2.

Dikatakan, selama ini belum ada orang berjas IPNU mengebom geraja, atau orang tawuran di jalan pakai jas IPNU juga belum pernah ada. Ia mempertanyakan sekolah-sekolah NU yang melarang organisasi IPNU-IPPNU masuk ke ranah mereka.

“Kenapa kita dilarang, apa salah kita? Sedangkan kita hari ini hidup di era merdeka belajar, ya semestinya kita juga harus merdeka menentukan organisasi pelajar yang ada di sekolah itu sendiri,” tambah pria asal Demak tersebut.

Dalam kaitannya dengan masuknya IPNU-IPPNU ke ranah sekolah tentu harus berbagi beban. Menurutnya, tugas yang berat ini jangan hanya ditumpukan pada IPNU-IPPNU.

“Beban kaderisasi pelajar dan santri itu bukan hanya beban milik IPNU-IPPNU, tapi juga banom-banom lain harus ikut andil. Misalnya ibu-ibu muslimat kalau punya anak suruh anaknya mencari organisasi IPNU-IPPNU di sekolahnya,” pungkasnya.

Ketua SC Kongres IPNU Hasan Malawi kepada NU Online Jateng, Jumat (8/7) menyampaikan, kegiatan Kongres semula akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat sesuai hasil penjaringan tim Komite Penyelenggara Kongres (KPK).

“Sebenarnya ada tiga calon untuk menjadi tuan rumah Kongres, yaitu NTB, Kalsel, dan Sumsel, namun NTB lebih dipilih dengan berbagai pertimbangan. Nah, setelah pembentukan panitia, baik panitia SC atau OC, tim KPK ini kemudian dibubarkan,” ucapnya.

Akan tetapi, lanjut Hasan, seiring berjalannya waktu, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan, diskusi serta arahan dari PBNU tempat kongres diubah dan disepakati di DKI Jakarta.

“Yang awal mula digelar di bulan Juni, kemudian bergeser di bulan Juli, dan akhirnya diletakkan di bulan Agustus pada tanggal 4,” pungkasnya.

Kontributor: Khairul Anwar


Nasional Terbaru