• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Keislaman

Tiga Bentuk Kedzaliman Manusia terhadap Sesama 

Tiga Bentuk Kedzaliman Manusia terhadap Sesama 
Kegiatan ngaji ramadhan di Pesantren Darul Falah Besongo, Ngaliyan, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Raif)
Kegiatan ngaji ramadhan di Pesantren Darul Falah Besongo, Ngaliyan, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Raif)

Semarang, NU Online Jateng
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Ahmad Tajuddin Arafat mengatakan, setiap umat muslim pasti tidak ingin dirinya masuk ke dalam jeratan dosa. Mentaati perintah Allah SWT dan menjauhi setiap apa yang dilarang oleh agama merupakan kewajiban bagi umat Islam. 


"Namun, ada perbuatan dosa yang sering dilakukan manusia tanpa mereka sadari. Perbuatan dosa tersebut adalah menggunjing. Kezaliman seorang manusia terhadap dirinya sendiri adalah melakukan perbuatan-perbuatan maksiat," ujarnya.
 

Hal itu disampaikan saat Ngaji Sanad kitab Al-Minahus Saniyah yang bertempat di Masjid Roudlotul Jannah, Perumahan Bank Niaga, Ngaliyan, Kota Semarang, Rabu (5/4/2023). 


Dikatakan, seorang manusia melakukan kezaliman terhadap sesama itu menjadi tiga bagian yaitu, kezaliman yang berhubungan dengan jiwa, harta dan penghormatan. 


"Kezaliman yang berhubungan dengan jiwa terdapat beberapa hukum seperti membunuh dengan sengaja atau tidak sengaja wajib qishash, membayar diyat (tebusan), membayar kafarat (denda atas pelanggaran), dan lain sebagainya yang semua itu dijelaskan dalam kitab-kitab fiqih," ucapnya.


Yang kedua lanjutnya, kezaliman dengan harta. Harta harus dikembalikan kepada orang yang terzalimi atau orang yang jadi pewarisnya. Bila tidak mampu, maka harus memperbanyak amal-amal kebajikan untuk dibayarkan kepada orang yg terzalimi kelak saat timbangan amal. 


"Jika tidak, maka bersiap-siaplah untuk menanggung beban dan dosa-dosa orang yg terzalimi kelak pada hari kiamat," terangnya. 


Disampaikan, yang ketiga kezaliman yang berhubungan dengan harta. Maka, orang yang melakukan kezaliman tersebut harus memintakan ampun untuk orang yang terzalimi, bukan menyampaikannnya dan bukan memohon kepada madzlum agar memaafkan kedzalimannya.


"Kehormatan seseorang  lebih berharga daripada hartanya. Berurusan dengan kehormatan seseorang lebih berat tanggung jawabnya daripada berurusan dengan hartanya," jelasnya. 


Syekh Abu Al-Mawahib As-Syadziliy rahimahullahu taala berkata, sebagian dari perkara yang dapat menghambat seorang murid untuk naik derajat adalah menggunjing salah seorang dari orang-orang muslim. 


"Maka, ketika seseorang melakukan kezaliman maka hendaklah ia membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Al-Mu’awwidzatain, dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang digunjing," pungkasnya.


Pengirim: Raif Al-Abrar
 


Keislaman Terbaru