Keislaman

Niat dan Tata Cara Pelaksanaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Selasa, 3 Juni 2025 | 17:00 WIB

Puasa sunah ini dijalankan seperti halnya menjalankan puasa pada umumnya. Dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Disunahkan untuk bersahur dan membaca niat. Adapun lafal niat puasa sebagai berikut:


1. Niat Puasa Tarwiyah
 

 نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.


Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”


2. Niat Puasa Arafah 

 
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.


Artinya, “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”


Bagi orang yang lupa membaca niat pada malam hari, masih diperbolehkan untuk membaca niat di waktu siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.


Berikut adalah lafal niat puasa bagi yang lupa membaca di malam hari:
 

1. Niat Puasa Tarwiyah siang hari


 نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.


Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.” 


2. Niat puasa Arafah siang hari


 نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.


Artinya, “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”