• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Dinamika

Semarak Harlah IPNU-IPPNU, Pelajar NU Batang Adakan Seminar Kekerasan Seksual

Semarak Harlah IPNU-IPPNU, Pelajar NU Batang Adakan Seminar Kekerasan Seksual
Kegiatan seminar kekerasan seksual oleh PC IPPNU Batang (Foto: NU Online Jateng/Soleha)
Kegiatan seminar kekerasan seksual oleh PC IPPNU Batang (Foto: NU Online Jateng/Soleha)

Batang, NU Online Jateng
Maraknya kasus pelecehan seksual pada lembaga pendidikan di Batang akhir-akhir ini mendorong pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menyelenggarakan seminar anti kekerasan seksual.


Kegiatan yang bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma'arif NU Limpung bekerja sama antara Lembaga Korps Pelajar Putri (LKPP) IPPNU Batang dengan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Batang, Sabtu (24/2/2024).


Kegiatan yang mengusung tema 'pelajar cegah kekerasan seksual, ciptakan ruang aman dan nyaman di Kabupaten Batang' menghadirkan narasumber Reno Akhir Santoso dari PPA Polres Batang, dan Iftahfia IPPNU Jawa Tengah).


Direktur Lembaga Korps Pelajar Putri (LKPP) IPPNU Batang Septiana Tahani mengatakan, kegiatan digelar dalam rangka Harlah ke-70 IPNU  dan ke-69 IPPNU dengan peserta seluruh Pimpinan Komisariat se-Kabupaten Batang.


"Acara ini targetnya adalah teman-teman pimpinan komisariat, agar kita itu satu visi dan misi dulu, karena tidak mungkin kita bergerak sendiri, dan kita butuh stack holder yang menggaungkan hal semacam itu untuk betul-betul ditolak," ujarnya.
 


Ketika nantinya didapati kasus serupa lanjutnya, mereka tahu siapa yang bakal jadi pelindung pelajar NU di Batang karena selama ini tidak ada langkah yang terlihat, pelajar NU kok diam saja, padahal Batang itu maraknya kekerasan seksual di lembaga pendidikannya.


Dirinya berharap, kesempatan belajar tentang kekerasan seksual tidak hanya dimiliki oleh pelajar tingkat SLTA saja, tetapi dimiliki juga oleh pelajar SLTP. 


"Semoga kita bisa bersinergi dengan pimpinan komisariat baik SLTP maupun SLTA. Jadi kesempatan belajar ini tidak hanya bisa diakses oleh teman-teman PK SLTA saja, tapi SLTP juga bisa menjadi agent of change," ucapnya.


Pengurus LKPP PW IPPNU Jawa Tengah Iftahfia menjelaskan, ada beberapa upaya pencegahan kekerasan seksual. Pencegahan kekerasan seksual dalam lembaga pendidikan adalah dengan cara membentuk satgas anti kekerasan seksual.


"Jadi apabila ada laporan-laporan nantinya akan ada satuan kelompok guru, dan  kalau di madrasah dan sekolah Ma'arif ada IPNU-IPPNU. Jadi, anggota IPNU-IPPNU juga menangani hal tersebut. Satgas ini tidak hanya bagian dari tenaga pendidik, tetapi juga siswa-siswinya sendiri, agar kita sama-sama tahu letak permasalahannya itu di mana," terangnya.


Selain itu lanjutnya, pencegahan kasus kekerasan seksual dapat melalui kampanye media atau sosialisasi. Seperti yang dilakukan oleh pelajar NU Batang di bawah naungan LKPP, 10 hari sebelum seminar berlangsung telah terselenggara kampanye media guna menggaungkan dan menarasikan pelajar cegah dan tolak kekerasan seksual di Kabupaten Batang, 


"Di mana sasaran kampanye media adalah anak-anak pimpinan komisariat dengan mention akun LKPP PC IPPNU yaitu @ruangsahabat," pungkasnya.


Pengirim : Solekha


Dinamika Terbaru