• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 13 Mei 2024

Dinamika

Pesantren Ramadhan Sarana Kenalkan Anak ke Dunia Pondok Sejak Dini

Pesantren Ramadhan Sarana Kenalkan Anak ke Dunia Pondok Sejak Dini
Kegiatan pesantren ramadhan di Cilacap (Foto: NU Online Jateng/Mafoel Pratama)
Kegiatan pesantren ramadhan di Cilacap (Foto: NU Online Jateng/Mafoel Pratama)

Cilacap, NU Online Jateng

Sebanyak 60 santri Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Tahfidul Qur’an I Dusun Cimeneng, Desa Kamulyan, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap mengikuti Pesantren Ramadhan. Kegiatan ini menjadi sarana untuk mengenalkan dunia pesantren sejak usia dini.


“Kegiatan ini adalah bagian dari pembiasaan dan pengenalan karakteristik santri pesantren kepada santri MDT yang bukan berbasis santri pesantren. Semua  kegiatan dikemas seperti halnya di pesantren,” terang Kepala MDT Tahfudlul Qur’an Cimeneng HJ Syar’iyah kepada NU Online Jateng, Ahad (18/04).


Menurutnya, al ini dimaksudkan agar kelak ketika mereka pergi ke pesantren sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan pesatren. Semua kegiatan pesantren Ramadhan ini diseting  persis seperti di dalam pesantren. 


“Jadwal mengaji, shalat jamaah, makan, mandi, dan jam besuk orang tua sangat dibatasi. Bahkan bagi santri yang pulang harus melalui prosedur izin dari pengurus. Hal ini didasari atas kesepakatan bersama antara pengurus dan wali santri,” terangnya.


Usatadzah Hj Siti Syar’iyah ibu satu ini memang pejuang sejati, selain menjadi Kepala Madrasah Diniyah dirinya juga adalah aktivis Muslimat NU di Kecamatan Bantarsari. Bahkan juga Bendahara Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kecamatan Bantarsari. 


Ia menjadi penggagas dan inisiator kegiatan Pesantren Ramadhan di MDT Tahfidul Qur’an. Kegitan merupakan agenda rutin yang sudah berjalan enam tahun dari mulai tanggal 1–21 Ramadan 2021.


Lalu, bagaimana mereka yang sekolah formal? Pada waktu jam sekolah formal santri diperbolehkan untuk belajar di sekolah, karena pada saat ini musim pendemi jadi sekolah formal menggunakan sistem dalam jaringan (Daring) dengan fasilitas yang disediakan oleh pihak MDT sebagai penyelenggara kegiatan Pesantren Ramadhan. 


“Sebelum ada pendemi mereka berangkat dan pulang kembali dari asrama pesantren Ramadhan, santri tidak diperkenan pulang kerumah selama 21 hari,“ terang Hj Siti Syari’yah.


Disampaikan, rasa kemandirian dan keberanian satri dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, sehingga kegiatan berjalan dengan maksnimal. Adapun kitab yang dikaji dalam pesantren Ramadhan ini adalah kitab Safinah, Taklim, Usfuriyah, Sulam Taufik, dan Arbain Nawawi. 


"Pengajian kitab ini diasuh oleh 8 Ustadz dan Usatadzah dengan jadwal yang sudah ditentukan. Adapun pembayaran pesantren Ramadhan ini hanya 100 ribu selama 21 hari dengan yang dipergunakan untuk fasilitas makan 2 kali (buka dan sahur), penginapan serta  bisayarah untuk ustadz/ustadzah," ungkapnya.


"Kami berharap, mereka akan mengetahui betapa nikmatnya belajar di pesantren dan pada akhirnya mereka akan bangga dengan predikat menjadi santri. Dalam hal ini adalah santri  yang berilmu, bertaqwa, serta berakhalakul karimah," pungkasnya.


Kontributor: Mafoel Pratama, Naeli Rokhmah

Editor: M Ngisom Al-Barony


Dinamika Terbaru