Peringati Harlah ke-34, MANU Nurul Huda Mangkang Semarang Gelar Istighotsah
Selasa, 26 Januari 2021 | 07:00 WIB

Istighotsah dalam rangka memperingati Harlah ke-34 MANU Nurul Huda Mangkang, Semarang. (Foto: NU Online Jateng/Hasan Fauzy)
Hasan Fauzy
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Pandemi Covid-19 dengan berbagai pembatasannya tidak mengurangi kemeriahan penyelenggaraan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-34 Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Nurul Huda Mangkangkulon, Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah. Ratusan siswa, alumni, dan masyarakat mengikuti peringatan tersebut, Senin (25/1).
Kepala MANU Nurul Huda Mangkangkulon Semarang, M Ahyar mengatakan, peringatan harlah ini tidak diselenggarakan seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu mengadakan acara besar-besaran, lomba-lomba, bakti sosial di masyarakat, pawai, dan panggung kreatif.
"Karena adanya wabah corona, kita tidak bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti biasanya. Semoga kondisi ini bisa normal kembali dan anak-anak tambah sehat serta bersemangat belajar," katanya.
"Penyelenggaraan peringatan kali ini cukup dengan membaca istighotsah untuk meminta kepada Allah agar madrasah yang dipimpinnya tambah berkah dan bermanfaat bagi umat, termasuk permohonan agar bangsa Indonesia di beri keselamatan dari berbagai bencana," tambahnya.
Gelaran harlah ini dilaksanakan dengan durasi tidak lebih dari satu setengah jam. Para peserta yang mengikuti secara online tampak serius memperhatikan seluruh rangkaian acara yang meliputi istighotsah, tahlil, dan sambutan-sambutan ini.
Dalam pelaksanaannya, peserta dari acara yang dipusatkan di ruang auditorium madrasah tersebut terbagi menjadi dua kelompok. Pertama adalah yang ada di ruang auditorium yang diikuti oleh para guru, tenaga kependidikan, dan unsur pengurus yayasan.
"Sementara kelompok satunya adalah yang mengikuti secara online dari tempat tinggal masing-masing, yang meliputi para siswa, alumni, dan tokoh masyarakat," ungkapnya.
Peringatan harlah ini tergolong meriah, karena banyak pihak turut berpartisipasi dalam acara istighotsah serta banyaknya ucapan selamat dari masyarakat serta tokoh di Kota Semarang.
"Selama mengikuti siaran langsung, seluruh siswa tetap berpakaian bernuansa putih. Mereka sangat ceria dalam menyambut harlah ini. Di penghujung acara, para peserta saling mengucapkan 'selamat harlah'," ujarnya.
Elite dan Merakyat
Diketahui, madrasah yang berakreditasi A tersebut di mata masyarakat sekitar tergolong elite. Meskipun terletak di pinggir Kota Semarang, namun masyarakat, khususnya Nahdliyin, merasa memilikinya.
"Kerja sama dengan masyarakat terus dilakukan. Majunya madrasah ini juga karena dukungan dari masyarakat," ujar Wakil Kepala (Waka) Hubungan Masyarakat (Humas) MANU Nurul Huda, Puji Handayani.
Namun demikian, di balik kesan elitenya, madrasah yang dikelilingi banyak pesantren ini juga tampak merakyat. "Kesan elite itu kan karena bangunan fisik dan lengkapnya fasilitas di sini, tapi hakikatnya tetap saja memperhatikan aspirasi masyarakat sekitar. Anak-anak sekitar, khususnya dari keluarga Nahdliyin harus mendapatkan pelayanan pendidikan di lembaga ini," tambahnya.
Penulis: Hasan Fauzy
Editor: Ahmad Hanan
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
5
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
6
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua