• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Nasional

Mohon Indonesia Bebas Bencana, Pemprov Jateng Gelar Doa Lintas Agama

Mohon Indonesia Bebas Bencana, Pemprov Jateng Gelar Doa Lintas Agama
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam acara Doa Lintas Agama, Jumat (22/1) malam. (Foto: Dokumentasi)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam acara Doa Lintas Agama, Jumat (22/1) malam. (Foto: Dokumentasi)

Semarang, NU Online Jateng
Satu persatu tokoh agama dan aliran kepercayaan dengan khidmad dan khusyuk memimpin doa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Meski bahasa dan cara berdoa yang berbeda, namun tujuannya hanya satu, berharap Indonesia terbebas dari bencana.

 

Pemandangan tersebut terjadi dalam Doa Lintas Agama yang digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang bertempat di gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks perkantoran Pemprov Jateng, Kota Semarang, Jumat (22/1) malam. 

 

Menurut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo acara tersebut sengaja digelar untuk memohon pertolongan dari Sang Pencipta. Sebab saat ini, bangsa Indonesia terus menerus dilanda bencana, selain pandemi Covid-19, sejumlah bencana alam juga terus terjadi di bumi pertiwi, seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, erupsi gunung merapi, dan bencana lainnya.

 

"Indonesia lagi banyak musibah, pandemi belum selesai, tanah longsor, banjir, pesawat jatuh, tentu ini peringatan pada manusia," kata Ganjar.

 

"Kita sudah melakukan ikhtiar lahir, pandemi kita berikhtiar mengelola dengan baik, PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, -red) dilakukan. Ada bencana semua turun, lalu apa kemudian ikhtiar yang bisa dilakukan, ya berdoa, karena kita negara yang berketuhanan," lanjutnya.

 

Ganjar merasa yakin semuanya ingin agar bencana ini segera berakhir. Selain itu, doa bersama tersebut juga sebagai penyemangat persatuan dari seluruh kekuatan yang ada. Untuk itulah gubernur berambut putih mengajak seluruh tokoh lintas agama untuk berdoa bersama.

 

"Kita sebagai umat yang lemah, maka harus berdoa kepada sang Pencipta. Setelah upaya lahir sudah dilakukan, yuk sekarang batinnya harus didorong. Mudah-mudahan kita diberi kekuatan agar bencana ini segera berakhir," ujarnya.

 

Senada, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, KH Achmad Darodji mengatakan bahwa gelaran doa bersama lintas iman dan kepercayaan merupakan wujud persatuan bangsa.

 

"Kita sama-sama merasakan musibah ini, dan kita sama-sama ingin ini segera berakhir. Maka kami mengajak seluruh tokoh lintas agama berdoa agar bencana segera dituntaskan. Setelah upaya lahiriyah penanganan bencana dilakukan, maka sekarang usaha batiniah yang harus terus didorong," ucapnya.

 

Salah satu tokoh lintas agama dari agama Budha, Romo Anggadamma Warto mengatakan, kekuatan doa dari tokoh lintas agama dan lintas iman ini diharapkan mampu membebaskan Indonesia dari segala macam bencana. Ia berharap, musibah yang terus melanda termasuk pandemi Covid-19 bisa segera diangkat dari bumi pertiwi.

 

"Semoga masyarakat Jateng dan Indonesia menjadi masyarakat yang rukun, adem, ayem, tentrem serta saling berangkulan, berempati dan selalu bergotong royong dalam rangka kebersamaan untuk saling membantu satu sama lainnya," katanya.

 

Hadir dalam acara ini Romo Anggadammo Warto (Budha), Anak Agung Kethut Darmaja (Hindu), Ws Andi Gunawan (Konghucu), Pdt Yosua Wardaya (Kristen), Romo Sugiyana (Katholik), dan dari aliran Penghayat Kepercayaan dipimpin KRAT Sutrimo Puspoyudo Setyodinagoro. Mewakili tokoh Islam, Pengasuh Pesantren Raudlatus Sa'idiyah, KH Said Al-Masyhad yang didapuk untuk memimpin doa.

 

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Editor: Ahmad Hanan


Nasional Terbaru