• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Dinamika

Percepatan Program Desa Inklusif, Lakpesdam Sukoharjo Gelar Capacity Building

Percepatan Program Desa Inklusif, Lakpesdam Sukoharjo Gelar Capacity Building
kegiatan capacity building Lakpesdam NU Sukoharjo (Foto: NU Online Jateng/Fadhel)
kegiatan capacity building Lakpesdam NU Sukoharjo (Foto: NU Online Jateng/Fadhel)

Sukoharjo, NU Online Jateng
Masyarakat rentan dan marjinal adalah kelompok atau anggota masyarakat yang karena perbedaan status sosial, ekonomi, politik, gender, dan perbedaan fisik mengalami hambatan dalam mengakses dan menikmati pembangunan secara setara.


Pengurus Lembaga Kajian dan pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam NU) Sukoharjo Raha Bistara mengatakan, desa inklusif merupakan representasi dari kebhinekaan bangsa Indonesia. Dengan terbentuknya desa inklusif, maka semua masyarakat di dalamnya benar-benar bisa menghargai perbedaan yang ada.


"Perbedaan jangan sampai menghalangi masyarakatnya untuk membangun bersama. Apabila semua desa di Indonesia saling menghormati, menghargai, mengakomodasi, saling memiliki, dan semuanya terlibat, maka akan sangat indah," ujarnya.


Disampaikan, desa Inklusif sebuah istilah yang mulai dikenal, namun belum banyak yang mengetahuinya. Desa Inklusif adalah tatanan masyarakat desa yang mengakui, menghormati, memenuhi, melindungi serta melayani hak-hak seluruh warga desa termasuk masyarakat rentan dan marjinal.


"Setiap warga desa idealnya bersedia secara sukarela membuka ruang bagi semua pihak dan meniadakan hambatan untuk berpartisipasi secara setara, saling menghargai serta merangkul setiap perbedaan," ucapnya.


Dijelaskan, desa inklusif adalah salah satu program Lakpesdam PBNU yang dijalankan sebagai mandat sinergi dua lembaga yaitu Kemendesa PDTT dan Lakpesdam. "Pilot desa inklusif ini mengacu pada panduan fasilitasi desa inklusif yang dikembangkan oleh Kemendesa PDTT namun dilaksanakan secara khusus di lokasi yang dipilih oleh Lakpesdam dan dijalankan oleh kader-kader Lakpesdam di tingkatan Kabupaten/Kota," terangnya.


Dari 8 desa di Kabupaten Sukoharjo yang diusulkan lanjutnya, akhirnya terpilih 4 desa mencakup 3 Kecamatan. Di Sukoharjo ada 4 desa yaitu Jatisobo (Polokarto), Kenokorejo (Polokarto), Mertan (Bendosari), dan Ngreco (Weru).


"Capacity Building Sekolah Lapang yang sudah berhasil dilaksanakan di 1 desa yakni di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto pada Juli 2023 yang lalu. Kemudian kali ini dilaksanakan di Desa Ngeco, Kecamatan Weru pada 9 September 2023 bertempat di Sanggar Inklusi Anak Bangsa, Desa Ngreco, Kecamatan Weru," ungkapnya.


Kepala Desa Ngreco Saimin menyatakan rasa senangnya sekaligus bangga. Ia berharap Ngreco akan bisa menjadi pilot project untuk program desa inklusif lainnya. "Desa-desa lain kelak diharapkan akan mereplikasi desa inklusif yang sudah berjalan, sesuai dengan kearifan lokal masing-masing, serta dengan merancang pembangunan desa merujuk akar budaya setempat," pungkasnya.


Pengirim: Fadhel 


Dinamika Terbaru