• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

HARLAH NU

Ganjar Pranowo: Warisan NU adalah Harta Tak Ternilai

Ganjar Pranowo: Warisan NU adalah Harta Tak Ternilai
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: Dok)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Nahdlatul Ulama (NU) memperingati hari kelahirannya yang ke-95 tahun pada hari ini, Ahad (31/1). Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut mengenang jasa pendiri NU, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari sebagai sosok penyatu.

 

"95 tahun silam Hadratus Syekh Kiai Hasyim Asy'ari menyatukan spirit keilmuan, kealiman, dan spirit juang para kiai dalam lingkaran Nahdlatul Ulama," kata Ganjar, melalui video berdurasi 1:20 menit yang diunggah di akun instagram pribadinya, Ahad (31/1) sore.

 

Menurut Ganjar, spirit-spirit yang disatukan KH Hasyim Asy'ari tersebut menjadi acuan dan pegangan umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

"Kitab dari salafus shalih, pondok pesantren, ilmu dan amal yang diwariskan di jam'iyah ini adalah harta tak ternilai yang tak ada habisnya," tutur alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu.

 

Pria kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah itu melanjutkan, menurutnya, tak ada balasan sepadan yang mampu kita berikan, kecuali tetap hormat dan selalu gondelan sarunge poro kiai.

 

"Selamat harlah NU ke-95. Ya Allah, teguhkan dan tolonglah seluruh warga Jamiyah Nahdlatul Ulama, untuk meninggikan kalimat Allah, meninggikan agama Islam beserta seperangkat ajarannya," pungkasnya.

 

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan, di harlah ke-95 ini, NU akan terus menyuarakan keadilan dan membersamai rakyat kecil yang belum mendapat haknya secara wajar.

 

"Mari kita suarakan keadilan. Karena masyarakat kita masih banyak yang tertindas. Masih banyak yang miskin, masih banyak yang belum mendapatkan haknya dengan wajar. Mari kita berpihak pada rakyat kecil yang masih butuh pendampingan dari kita semua," tegas Kiai Said, Sabtu (30/1) malam.

 

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Said kembali menegaskan bahwa ada sebuah perusahaan di Indonesia yang mengelola tanah seluas lima juta hektar, tapi banyak rakyat Indonesia tidak punya tanah walau hanya satu jengkal saja. 

 

"Banyak warga satu jengkal tanah saja tidak punya, cari makan masih kesulitan, nasibnya entah ke mana tidak jelas seperti apa," ungkap Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan ini.

 


Kontributor: Muhammad Fajar Sodik
Editor: Hasan Fauzy


Regional Terbaru