Kebumen, NU Online Jateng
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kebumen menggelar Peluncuran Program Tahsinul Jamiyah dan Bimbingan Teknis Tahsinul Jamiyah MWCNU se-Kabupaten Kebumen di Aula Setda Kebumen, Sabtu (10/04).
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang juga merupakan Bendahara PCNU Kebumen didampingi Plt Asisten 1 Sekda Kebumen Amin Rahmannurrasjid. Tampak hadir juga Ketua NU Kebumen Dawamudin Masdar beserta segenap jajaran PCNU Kebumen.
Bupati Arif berkesempatan meluncurkan Program Tahsinul Jamiyah itu ditandai dengan pemukulan bedug bersama dengan jajaran pengurus PCNU Kebumen dan jajaran Forkopimda Kebumen.
Bupati Arif mengapresiasi semangat PCNU Kebumen dalam program Tahsinul Jamiyah tersebut. Menurutnya, suksesnya program tersebut sebagai cambuk penyemangat untuk lebih memajukan organisasi Nahdlatul Ulama khususnya di Kabupaten Kebumen.
"Saya meyakini bahwa program Tahsinul Jamiyah ini dalam rangka memperkuat setiap lini PCNU dan memperkokoh NU dalam menghadapi perubahan dunia yang dinamis," ujar Arif.
NU kata Arif, merupakan organisasi terbesar yang ada di Indonesia. Menurutnya hal itu bukan sekadar wacana saja, akan tetapi sebuah realita yang dapat dilihat dan disaksikkan bersama. Sebagai sebuah organisasi besar yang memiliki kepengurusan hingga tingkat ranting.
Lebih lanjut, Arif menilai bahwa pergerakan roda sebuah organisasi itu menjadi salah satu aspek penting, yakni dari segi administrasinya. Karena organisasi itu dikatakan ada karena berkegiatan, dan bukti bahwa ia benar-benar berkegiatan yaitu dengan administrasi.
"Administrasi yang saya maksud di sini yakni tak sekadar susunan kepengurusan, tapi juga jumlah jamaah, peran dan peranannya, program kerjanya, dan itu semua harus berfungsi serta berjalan dengan baik demi kemajuan NU itu sendiri," tambahnya.
Ketua PCNU Kebumen Dawamudin Masdar menambahkan, program tersebut dicanangkan dalam rangka mendorong pengurus MWC yang ada di seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Kebumen untuk tidak hanya manual saja dalam memanajemen jamiyah atau organisasi NU.
"Harus ada sedikit sentuhan-sentuhan manajemen rasional. Ya, program ini semacam akreditasi. Dengan mengetahui hasil penilaian masing-masing MWC ke depan akan bisa bercermin didalam menahkodai organisasi, sudah maksimal atau belum," terangnya.
"Intinya ya supaya ada perubahan paradigma dalam menjalankan roda organisasi. Well planed atau terencana dengan sangat baik, mengacu pada regulasi organisasi, akuntable, transparan, berorientasi pada kemajuan organisasi," pungkasnya.
Kontributor: Syarif Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony
