Optimalkan Peran Organisasi, NU Jatinegara Tegal Akan Gelar Konferensi
Tegal, NU Online Jateng
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, akan menggelar Konferensi IX, di Kompleks Madrasah Aliyah (MA) Al-Ikhlas Cerih, Jatinegara Tegal, Ahad (14/2).
Ketua Panitia Konferensi MWCNU Jatinegara Muhammad Jamroni, mengatakan, MWCNU Jatinegara adalah salah satu dari 19 kepengurusan yang ada di bawah naungan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tegal, yang secara geografis, kultur, serta sumber daya manusianya masyarakat memungkinkan ormas sebesar Nahdlatul Ulama berkembang dan maju dengan segala potensinya.
"Dengan struktur lengkap serta didukung soliditas badan otonom NU (Muslimat NU, Fatayat NU, GP. Ansor, IPNU–IPPNU) serta tangguhnya lembaga yang ada membuat MWCNU Jatinegara semakin nyata dalam mengkontribusikan perannya bagi masyarakat di Kecamatan Jatinegara," lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Konferensi Amin Nasori menambahkan, dalam perjalanan kiprahnya, MWCNU Jatinegara senantiasa berperan aktif di segala bidang pembangunan. Misalnya di bidang pendidikan, organisasi ini berhasil mendirikan dan mengelola TK, SD, SMP, dan SMA. Dan juga membina beberapa pondok pesantren. Di bidang ekonomi sedang menginisiasi berdirinya lembaga keuangan mikro sebagai wadah pengembangan ekonomi warga NU.
Juga program Koin NU, yang sebelumnya sudah berjalan di beberapa pengurus ranting dengan nama program yang berbeda-beda, sudah disamakan dengan nama program “Koin NU” dan program inilah yang akan menjadi salah satu tumpuan besar pengembangan ekonomi NU di daerah ini.
"Program rutin lailatul ijtima, yang tersebar hampir di semua ranting yang menjadi sarana koordinasi dan silaturahim antara pengurus MWC dan pengurus ranting marak di selenggarakan di semua desa," ujarnya.
Di samping banyak kemajuan dan keberhasilan program-progam dan kebijakan, namun masih banyak juga yang perlu diperbaiki ke depannya, seperti LP Ma'arif, lembaga perekonomian, atau lembaga sosial yang masih belum maksimal.
Berkenaan dengan hal tersebut konferensi yang akan diselenggarakan itu, tidak sekadar membentuk kepengurusan masa khidmah 2021-2026, tetapi sebagai forum evaluasi, yang diharapkan dapat membicarakan dan memecahkan berbagai persoalan.
Kontributor: Tahmid
Editor: Hasan Fauzy
