• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Dinamika

Jaga Masjid dan Mushala, Amaliah NU Jangan Sampai Lepas

Jaga Masjid dan Mushala, Amaliah NU Jangan Sampai Lepas
Lailatul Ijtima' MWCNU Tembalang, Semarang. (Foto: NU Online Jateng/M Hadyan)
Lailatul Ijtima' MWCNU Tembalang, Semarang. (Foto: NU Online Jateng/M Hadyan)

Semarang, NU Online Jateng
Mushala atau masjid yang kurang perhatian akan berakibat buruk bagi masyarakat. Tak sedikit tempat ibadah umat islam tersebut 'berganti tangan' karena kurangnya peran kader Nahdlatul Ulama (NU). Menjadi pengurus NU otomatis harus mau berjuang, menjaga umat.

 

Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tembalang, KH Syahid Al-Baihaqi dalam Lailatul Ijtima' NU Tembalang di Masjid Taqwarrohman, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang baru-baru ini.

 

"Terutama menjaga masjid-masjid dan mushala-mushala yang telah melakukan amaliah NU harus dijaga, jangan sampai lepas. Amaliah harus dilanggengkan, jangan sampai terkikis dan akhirnya hilang," ungkapnya.

 

Artinya, sambungnya siapa saja yang menjadi pengurus NU harus sudah memahami bahwa dirinya mengemban amanah untuk membimbing dan mengayomi umat. "Masyarakat butuh bimbingan atau pendampingan agar amaliah NU berjalan dengan baik di tengah masyarakat," tuturnya.

 

Kepada NU Online Jateng, Sabtu (26/12) Kiai Syahid mengungkapkan, khusus daerah Kedungmundu memiliki tugas yang harus ditangani secara serius. Sebab, Ranting NU yang baru dilantik tersebut sangat membutuhkan badan otonom (banom) dalam menjaga kesinambungan dalam kaderisasi. Juga menjadi benteng dalam menangkal paham takfiri yang mulai terang-terangan dalam kegiatan.

 

“Saat ini Tembalang menjadi poros aliran-aliran lain di luar Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja, -red) NU. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menguatkan amaliah NU, membentengi kader-kader muda kita, supaya tetap menjadi penerus kita," ajaknya.

 

Saat ini, lanjutnya Banom NU Ranting Kedungmundu baru Ansor dan Muslimat NU yang aktif, yang lain harus segera dibentuk dan diaktifkan.

 

Nampaknya, aktivitas NU dalam membina masyarakat sangat diharapkan pemerintah, utamanya dalam menjaga ketertiban dan kondusifitas lingkungan. Kapolsek Tembalang, Komisaris Polisi (Kompol) Mas’ud pun mengucapkan terima kasih atas hal itu.

 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga NU Tembalang yang senantiasa bekerjasama dengan kami jajaran Polsek Tembalang dalam menjaga situasi yang kondusif. Terutama rekan-rekan Banser yang aktif mendukung kegiatan kami. Semoga silaturrahmi dan kerja sama ini bisa senantiasa terjaga," harapnya.

 

"Menjaga masyarakat, baik dalam akidah, amaliah, maupun dalam hubungan persaudaraan menjadi tugas kader NU saat ini," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Anashom.

 

Anashom lantas mengingatkan cerita perjuangan KH Wahab Chasbullah ketika memimpin Komite Hijaz bertemu dengan Raja Arab Saudi. Selanjutnya, ulama NU menjadi garda terdepan dalam perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

"Kita sebagai warga NU, sebagai santrinya Mbah Hasyim Asy’ari, harus bisa melanjutkan perjuangan para pendahulu kita. Kalau dulu para kiai kita berjuang untuk merebut kemerdekaan, maka kita sebagai penerus perjuangan mereka harus bisa mengisi dan menjaga kemerdekaan ini," tandasnya.

 

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini melanjutkan, menjaga kedaulatan NKRI, dan ideologi Pancasila merupakan bagian warisan pendiri NU yang wajib dijaga. "Jangan sampai kedaulatan NKRI dan ideologi pancasila ini diganggu. Rapatkan barisan, satukan tekad dan tujuan, demi khidmah kita kepada NU dan NKRI," pungkasnya.

 

 

Kontributor: M Hadyan
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat


Dinamika Terbaru